BANJARBARU, KOMPAS.TV - Pasca banjir pada januari lalu, kerusakan Jalan Gubernur Syarkawi menjadi semakin parah.
Kerusakan yang terjadi sejak sebelum banjir itu disebabkan beragam factor.
Satu diantaranya adalah minimnya sarana jembatan timbang di Kalimantan Selatan untuk mengontol atau mengukur beban muatan angkutan barang.
Baca Juga: Tak Ingin Kembali Kebanjiran, Warga Rela Sebagian Lahannya Dibongkar Untuk Normalisasi Sungai
Di Kalsel terdapat jembatan timbang Lianganggang yang berlokasi di Jalan Achmad Yani Kilometer 19 Banjarbaru namun sudah dinonaktifkan.
Sementara jembatan timbang di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut tengah direhab total dan ditargetkan selesai tahun ini.
Akibatnya, muatan angkutan yang melintas dapat melebihi ketentuan dan mempercepat kerusakan jalan.
“Jembatan timbang di Kalsel kan ada dua, satu di Lianganggang yang kondisinya rusak dan satu di Kintap.Untuk di Kintap kemarin sudah direhab total dan tahun ini selesai,” terang Kasi Sarana Dan Prasarana Transportasi Jalan, Suwandi.
Baca Juga: "Stick Cone" Pembatas Lajur Sepeda Dilepas, Dishub : Dampak Banjir dan Mendukung Normalisasi Sungai
Balai Pengelola Transportasi Darat Kalimantan Selatan kini sedang melakukan studi kelayakan awal untuk mencari lokasi membangun jembatan timbang.
Selain itu Pemerintah Kota Banjarmasin telah menyiapkan tanah di samping pengujian kendaraan sepeda motor di Banjarmasin dengan luasan dua hektat, namun dianggap kurang strategis lantaran bisa menyebabkan kemacetan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.