WASHINGTON, KOMPAS.TV - Dokumen rahasia menenai pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi mengungkapkan sang pembunuh menggunakan dua jet pribadi untuk masuk ke Turki.
Berdasarkan laporan tersebut, jet pribadi itu merupakan milik sebuah firma yang sebelumnya disita oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman.
Laporan yang dikeluarkan pihak intelijen Amerika Serikat (AS), Kamis (25/2/2021) tersebut menunjukkan Mohammed Bin Salma menyetujui pembunuhan itu.
Baca Juga: Beli Alat Rajut di Toko Bekas, Wanita Ini Temukan 1 Kg Kokain
Dokumen tersebut, yang merupakan bagian dari tunturan hukum di Kanada didapatkan oleh CNN.
Pada dokumen itu menunjukkan kepemilikan dari Perusahaan Penerbangan Sky Prime telah ditransfer ke dana investasi publik negara sebesar 400 miliar dolasr AS atau setara Rp5,7 kuardriliun pada 2017.
Setahun kemudian jet dari perusahaan tersebut yang digunakan untuk pembunuhan Khashoggi.
Baca Juga: Joe Biden Hubungi Raja Salman, Bicarakan Penegakan Hak Asasi Manusia
CNN mengungkapkan dokumen yang menetapkan hubungan antara jet pribadi itu dengan sang Putra Mahkota AraB Saudi diajukan oleh sekelompok perusahaan milik Arab Saudi.
Hal itu sebagai bagian dari gugatan penggelapan terhadap pejabat intelijen Arab Saudi, Saad Aljabri.
Aljabri sebelumnya telah mengajukan gugatan terhadap Mohammed Bin Salman di Washington DC, tahun lalu.
Baca Juga: 79 Napi Tewas karena Kerusuhan di Penjara Ekuador, Ada yang Dipenggal dan Dimutilasi
Tuduhan tersebut terkait pengiriman tim pembunuh untuk membunuhnya di Kanada beberapa hari setelah Khashoggi dibunuh.
Intelijen AS, CIA sendiri sebelumnya mengungkapkan Mohammed Bin Salman amat mungkin memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dikabarkan telah menghubungi Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman, terkait posisi AS terhadap penegakan Hak Asasi Manusia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.