SUMBA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo akan memperluas lumbung pangan di Sumba hingga 10.000 hektar. Lahan seluas tersebut, diharapkan bisa untuk menanam padi dan jagung.
“Di sini memang di Kabupaten Sumba Tengah ini kita siapkan saat ini memang baru 5.000 hektar di mana yang 3.000 di tanam padi kemudian yang 2.000 ditanam jagung. Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektar yang nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar untuk jagung,” kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja untuk melihat lumbung pangan di Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga: Ingin Sumba Panen Dua Kali Setahun, Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Bangun Waduk
Jokowi berharap pengerjaan lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah bisa membangun ketahanan pangan yang lebih baik.
“Kenapa di kerjakan di NTT khususnya di kabupaten Sumba Tengah? Karena memang kita harus ngomong apa adanya. Pak Bupati, Pak Gubernur, data yang saya miliki 34% kemiskinan ada di sini. Dan panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali ,yaitu padi. Kita ingin mengelola agar 1 tahun bisa 2 kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” ujarnya.
Baca Juga: Hasil Survei LSI Sebut Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto
Untuk mengoptimalkan lumbung pangan di Sumba Tengah, Jokowi pun mendeteksi adanya masalah air. Menurut Jokowi, beberapa embung besar yang sudah dibangun masih belum mencukupi kebutuhan air di sini. Dalam kesempatan ini, Jokowi menuturkan Bupati dan Gubernur setempat juga minta dibangun satu bendungan untuk Kabupaten Sumba Tengah.
“Saya sudah perintahkan dari Pak Menteri PUPR untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan, kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor, diikuti dengan nanti Kementerian Pertanian untuk membantu kekurangan-kekurangan,” tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Keluarkan Instruksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Seusai melakukan peninjauan ke lumbung pangan di Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Jokowi bersama sejumlah Menteri melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Sikka, NTT.
Sesuai jadwal, Jokowi akan meresmikan bendungan Napun Gete di NTT. Perihal bendungan Napun Gete, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan pengisian awal (impounding) bendungan ini telah dilaksanakan mulai Desember 2020 lalu. Saat ini, sambung Basuki, tengah dilaksanakan beberapa pekerjaan perapihan/finishing sebelum diresmikan beroperasi.
Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendungan Napun Gete dilakukan dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional.
Baca Juga: Tak Ingin Mendulang Malu di ASEAN Summit, Jokowi Instruksikan Pelaku Pembakaran Hutan Ditindak Tegas
“Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Untuk itu perlu dibangun banyak bendungan dan embung untuk mengatasi krisis air yang dibutuhkan untuk air minum, pertanian, peternakan, dan lainnya,” ujarnya.
Basuki menjelaskan bendungan yang memiliki luas genangan 99,78 hektare ini direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektare.
Baca Juga: Sembilan Pengurus Ombudsman Dilantik Jokowi, Ini Nama-namanya
Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 khususnya di bidang pertanian.
Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 meter kubik per detik. Termasuk memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.