JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru soal tantangan dan problem vaksinasi covid-19.
Hasilnya, sebanyak 54,9% responden bersedia divaksinasi, sedangkan total 41% warga tidak atau kurang bersedia.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pengaruh vaksin terhadap Presiden Joko Widodo tak membawa dampak siginifikan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap program vaksinasi.
Dari survei disebutkan pula jika mayoritas warga yang bersedia divaksin merupakan pemilih Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Pendukung Jokowi – Ma’ruf yang bersedia divaksin mencapai 59,6%.
Sedangkan pendukung Prabowo - Sandi yang bersedia divaksin 49,2%.
Sementara yang menolak vaksin, yang merupakan pemilih Jokowi - Ma'ruf sebesar 36,1%, sementara pemilih Prabowo - Sandiaga Uno mencapai 48,1%.
Tenaga Ahli Utama KSP, Dany Amrul Ichdan menyebut pemerintah terus mengencarkan edukasi ke publik terkait program vaksinasi ini.
Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, tantangan vaksinasi ternyata tak hanya urusan teknis kesehatan, tapi ada juga problem psikologis, hingga politik.
Bagaimana pemerintah mengatasi resistensi sebagian masyarakat, terkait program vaksinasi covid-19 yang tengah berjalan?
Apakah hal ini bisa memengaruhi target vaksinasi pemerintah, demi tercapainya kekebalan komunitas pada 182 juta penduduk Indonesia?
Kita bahas bersama Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Ada pula anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Kurniasih Mufidayati dan politisi Partai Gerindra, M Taufik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.