JAKARTA, KOMPAS.TV - Hujan deras yang mengguyur Jakarta, pada Sabtu 20 Februari dinihari, mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir.
Sejumlah ruas jalan tol di Jakarta, sempat nyaris lumpuh karena tergenang air.
Bahkan, wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang sempat diklaim bebas banjir oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ikut terendam banjir.
Pada Sabtu lalu, 20 Februari sore hari, sejumlah lokasi di Cipinang Melayu, ketinggian air sempat mencapai lebih dari 50 sentimeter.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, banjir kali ini akibat curah hujan yang tinggi, dari kawasan hulu dan menyebabkan banjir di Jakarta.
Pernyataan Anies Baswedan soal air kiriman dari hulu, mendapat tanggapan dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Ia menyatakan, penyebab banjir di Jakarta juga harus dilihat dari masalah daerah aliran sungai yang belum ditangani.
Banjir besar, juga sempat melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta, tahun lalu di bulan yang sama.
Dalam persoalan banjir Jakarta, Pemprov DKI Jakarta menargetkan, banjir bisa surut dalam waktu enam jam dengan sejumlah langkah penanganan.
Namun, bagi warga korban banjir mereka tentu berkeinginan banjir tak kembali datang menghampiri.
BMKG mengingatkan potensi hujan lebat akan kembali terjadi 23 hingga 24 Februari mendatang.
Lalu bagaimana antisipasi dini semua pihak, guna mengatasi banjir yang terus berulang?
Apa yang sudah dan belum tuntas dikerjakan pemerintah DKI selama ini?
Kita bahas bersama Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik dan Anggota DPRD DKI fraksi PDI Perjuangan, Pantas Nainggolan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.