JAKARTA, KOMPAS.TV - Hutan di wilayah Riau, api masih membakar semak dan pepohonan.
Petugas pemadam menerobos ke dalam hutan, untuk memadamkan api.
Tim satuan tugas pemadam kebakaran hutan dan lahan daerah operasi Dumai, memadamkan api di wilayah hutan Desa Tasik Serai, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Mereka membasahi sejumlah area gambut sedalam tiga meter, untuk menyekat agar api yang sejak dua hari lalu membakar hutan, tak meluas.
Wilayah yang terbakar adalah perkebunan sawit bercampur belukar, yang mudah terbakar.
Memasuki musim kemarau di wilayah riau, "hot spot" atau titik panas mulai bermunculan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, BMKG mendeteksi ada 63 titik panas di wilayah Provinsi Riau.
Terbanyak ditemukan di wilayah Kabupaten Pelalawan.
Sementara itu, cuaca panas dan angin kencang kembali memicu terjadinya kebakaran lahan sawit di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Minimnya sumber air menyulitkan petugas dalam melakukan pemadaman, sehingga kebakaran meluas hingga 7,5 hektar.
Sebelumnya, kebakaran menghanguskan 20 hektar lahan sawit warga.
Kebakaran hutan dan lahan, karhutla sudah terjadi di beberapa titik sejak akhir Januari.
Presiden mengingatkan kewaspadaan terhadap karhutla tidak boleh kendur.
Titik-titik kebakaran harus segera dipadamkan.
Rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla diadakan di istana kepresidenan.
Kebakaran hutan dan lahan masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah.
Seperti Provinsi Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
Presiden meminta pemerintah daerah memprioritaskan upaya pencegahan.
Presiden juga menuntut upaya jangka panjang untuk mengatasi karhutla.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.