JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, tidak ingin mendulang malu di ASEAN Summit karena kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Atas dasar itu, Jokowi minta penegakan hukum tegas dilakukan bagi pelaku-pelaku yang menyebabkan karhutla.
“Terapkan sanksi yang tegas bagi pembakar hutan dan lahan baik sanksi administrasi perdata maupun pidana. Jangan sampai kita ini malu di ASEAN Summit, pertemuan negara-negara Asean ada satu dua tiga negara yang membicarakan lagi mengenai ini. Dalam lima tahun ini sudah tidak ada, jangan sampai dibuat ada lagi, saya titip itu, malu kita, dipikir nggak bisa menyelesaikan,” ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Istana Negara, Senin (22/2/2021).
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Sejak 2016 Tidak Ada Kritik dari Negara Tetangga Karena Karhutla
Jokowi menuturkan penegakan hukum tegas harus diberikan kepada pelaku pembakar hutan dan lahan tanpa kompromi. Mulai dari masyarakat, korporasi, maupun perusahaan.
“Saya kira Kapolri udah tahu lah apa yang harus dilakukan di sini karena kita udah pengalaman kemarin,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengingatkan kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, dan Kapolres soal aturan main yang sudah disepakati sejak 2016.
Baca Juga: Dilantik Jokowi, Ini Nama-nama Dalam Formasi Kepemimpinan di BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.