TOKYO, KOMPAS.TV - Pemerintah Jepang menunjuk posisi Menteri Kesepian untuk menangani masalah kesepian yang kini melanda masyarakat negara itu karena Covid-19.
Minimnya perkumpulan sosial di Jepang selama pandemi Covid-19 membuat masyarakat menjadi stres dan kesepian.
Pandemi ini juga diyakini menjadi penyebab meroketnya angka bunuh diri di Jepang selama 11 tahun terakhir.
Baca Juga: Ikan Koi Berusia 20 Tahun Mati, Keluarga Ini Lakukan Upacara Kematian
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga pun menciptakan posisi Menteri kesepian di kabinetnya untuk menangani masalah yang ditimbulkan isolasi sosial, Jumat (19/2/2021).
Jabatan Menteri Kesepian akan diemban oleh Tetsushi Sakamoto, yang akan bekerja sebagai koordinator dalam berbagai upaya pemerintah dan departemen dalam mengurusi masalah ini.
“Wanita biasanya merasa lebih terisolasi dan menghadapi peningkatan bunuh diri. Saya ingin Anda memeriksa masalah itu dan maju dengan strategi dan komprehensif,” tutur Suga dilansir dari Nikkei Asia.
Baca Juga: Culik dan Penggal Pendaki Prancis, Pria Aljazair Dihukum Mati
Sakamoto dijadwalkan untuk membentuk tim yang ditugaskan untuk komunikasi antarlembaga dan menjadi tuan rumah forum darurat dengan kelompok advokasi serta lainnya pada awal bulan ini, untuk mengidentifikasi prioritas utama.
“Saya berharap bisa mempromosikan kegiatan demi mencegah kesepian dan isolasi sosial, serta melindungi hubungan antar manusia,” tutur Sakamoto.
Sakamoto mengungkapkan dirinya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam pencegahan bunuh diri.
Dia juga akan bekerja sama dengan kementerian pertanian terkait bank makananan.
Baca Juga: Menyamar dan Menyusup ke Bangsal Covid-19, Polisi Ini Menangis saat Tahu Ayahnya Meninggal
“Kami akan bekerja pada pendekatan komprehensif untuk mengatur berbagai ukuran tindakan,” tambahnya.
Sekamoto menjelaskan dalam laman pribadinya bahwa Inggris telah menugaskan Menteri Kesepian sejak 2018, terkait masalah isolasi orang tua.
Sementara itu di Jepang, kesepian melanda grup usia yang berbeda, termasuk anak-anak, pemuda, wanita dan orang tua.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.