SEOUL, KOMPAS.TV - Peretas Korea Utara berusaha meretas informasi tentang vaksin dan perawatan Covid-19, kata dinas intelijen Korea Selatan pada Selasa (16/02/2021), namun membantah klaim anggota parlemen bahwa pembuat vaksin Pfizer Inc. menjadi sasaran peretasan tersebut, seperti dilansir Associated Press
Sebelumnya pada Selasa, Ha Tae-keung, anggota komite intelijen parlemen, kepada wartawan mengatakan, Badan Intelijen Nasional NIS pada sebuah briefing tertutup menuturkan Korea Utara pernah berupaya meretas Pfizer untuk mendapatkan teknologi vaksin Covid-19.
Setelah komentar Ha menjadi berita utama, NIS mengklaim tidak menyebutkan nama perusahaan farmasi mana pun ketika memberi tahu anggota parlemen bahwa peretas Korea Utara mengejar informasi vaksin virus corona.
Baca Juga: Korea Utara Terima 2 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca/Oxford Pertengahan Tahun Ini
Ha mendukung klaimnya ketika dihubungi oleh The Associated Press, mengatakan dokumen NIS yang ditunjukkan kepadanya mengatakan bahwa "Korea Utara mencuri Pfizer (informasi vaksin) dan mencoba mencuri (teknologi) dari perusahaan vaksin dan farmasi Korea Selatan."
Dia mengatakan anggota parlemen diminta untuk mengembalikan dokumen pada akhir pengarahan.
Ha mengatakan kata-kata tentang Pfizer "sangat jelas sehingga saya bahkan tidak menanyakannya secara lisan" selama pengarahan.
Kwon Bo-young, manajer humas Pfizer Korea Selatan melalui pesan teks mengatakan mereka sedang memeriksa klaim Ha dengan kantor pusat globalnya.
Baca Juga: Gebrakan Kim Jong-Un, Korea Utara Akan Produksi Vaksin Covid-19 Hasil Peretasan Data
Ha adalah salah satu dari dua sekretaris eksekutif dari komite intelijen yang tanggung jawabnya termasuk menyampaikan isi pengarahan pribadi NIS di parlemen kepada wartawan.
Kantor Kim Byung-kee, sekretaris eksekutif lainnya di komite intelijen, tidak segera menanggapi permintaan untuk memverifikasi komentar Ha.
Sementara itu, Korea Utara membantah mereka terlibat.
Mendapatkan vaksin Covid-19 sangat penting bagi Korea Utara, yang sistem kesehatan masyarakatnya berantakan. Banyak pakar dunia yang sangat skeptis melihat klaim bahwa Korea Utara tidak memiliki kasus Covid-19.
Baca Juga: Momen Kim Jong Un Menyapa Para Pejabat Senior Korea Utara, Hingga Tradisi Tepuk Tangan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.