PEKANBARU, KOMPAS.TV - Kawanan monyet ekor panjang dikabarkan menyerang kawasan perumahan di Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau membuat warga resah.
Melansir Kompas.com, Selasa (16/02/2021), buah-buahan yang ada dipermukiman itu telah dijarah oleh sekitar sembilan monyet ekor panjang.
Menurut laporan dari Ketua RW 06 Kelurahan Tuah Madani, M Husin, kawanan monyet itu sudah mengganggu beberapa bulan terakhir apalagi ketika musim buah-buahan tiba.
Baca Juga: Bayi Kembar Berusia 8 Hari Diculik Monyet, Satu Selamat yang Lainnya Tewas
M Husin mengatakan pernah mencoba mengusir monyet dengan cara baik-baik.
"Mereka (monyet) malah mau menyerang saya," ujar M Husin.
Dia mencoba menghalau monyet ketika makan buah nanas dan kuini di depan rumah, tetapi para monyet malah menantang dan akan mengejar Husin.
Baca Juga: Viral, Foto Monyet yang Sedang Bekerja di Universitas saat Tengah Libur
Husin khawatir monyet ekor panjang itu akan menyerang anak-anak. Dia mengaku mendapatkan informasi sudah ada anak yang tinggal tak jauh dari rumahnya diserang.
"Seorang anak di Jalan Budi Daya diserang monyet. Satu kilometer dari rumah saya. Anak itu tidak terluka karena memakai celana tebal," ujar Husin ketika diwawancarai Kompas.com, Senin kemarin.
November tahun lalu, Husin telah melaporkan kemunculan monyet ini ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melalui surat resmi.
Petugas akhirnya datang, tetapi karena alatnya terbatas, para monyet belum bisa ditangkap.
Baca Juga: Berikan Implan Otak pada Monyet, Elon: Untuk Main Video Gim
"Kami sudah mengirimkan surat ke BBKSDA Riau bulan November 2020 lalu untuk minta dibantu. Ketika itu ada petugas yang datang ke sini, cuma keterbatasan peralatan belum berhasil ditangkap," ujar Husin.
Para petugas, kata Husin, malah meminta warga untuk menyediakan perangkap supaya monyet bisa ditangkap.
"Waktu itu petugas minta kami yang menyediakan perangkap kerangkeng, setelah itu mereka yang nangkap. Tetapi kami tidak ada anggaran untuk buat perangkap kerangkeng itu," terang Husin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.