Kompas TV internasional kompas dunia

Sejak Berlakukan Lockdown, Tak Ditemukan Kasus Covid-19 Lokal di Selandia Baru

Kompas.tv - 16 Februari 2021, 06:18 WIB
sejak-berlakukan-lockdown-tak-ditemukan-kasus-covid-19-lokal-di-selandia-baru
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam konferensi pers yang berlangsung di Wellington, Senin (15/2/2021). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

WELLINGTON, KOMPAS.TV – Pada Minggu, (14/2/2021), pemerintah Selandia Baru mengumumkan ditemukannya tiga kasus lokal dalam komunitas di Auckland, Selandia Baru. Saat itu juga, pemerintah mengumumkannya diberlakukan lockdown selama tiga hari di kota Auckland, dimulai dari Senin (15/2/2021).

Respon cepat tampaknya memang menjadi kunci untuk memutus penyebaran Covid-19. Kini, tidak ditemukan lagi penyebaran lokal virus Covid-19 di Selandia Baru.

Pejabat kesehatan mengatakan mereka tidak menemukan bukti virus corona telah menyebar lebih jauh di masyarakat. Seperti dikutip dari the Associated Press, mereka berharap kebijakan lockdown ini hanya berlangsung singkat, karena tak ditemukannya lagi penyebaran virus ini dalam masyarakat di Selandia Baru.

Baca Juga: Kasus Covid-19 yang Ditemukan di Selandia Baru Merupakan Varian Inggris

Lockdown yang diberlakukan pada Senin di kota Auckland, merupakan kebijakan lockdown pertama di negara tersebut selama enam bulan terakhir. Hal ini dinilai sebagai kemunduran bagi negara yang paling sukses menahan laju penyebaran virus corona selama pandemi ini.

Di kota-kota lain di luar Auckland, tidak diberlakukan lockdown, namun status kesiagaan ditingkatkan menjadi level 2.

Berdasarkan pemantauan Kompas TV di Wellington, aktivitas warga masih berjalan seperti biasa. Sekolah dan kantor masih tetap dibuka seperti biasa. Namun warga yang menaiki kendaraan umum, terlihat memakai masker.

Selain itu, sekolah dan institusi pendidikan lainnya di Wellington, langsung bergerak untuk meningkatkan kewaspadaan. Orang tua murid dikirimkan pemberitahuan akan adanya aturan-aturan sekolah baru sebagai tindakan pencegahan terhadap wabah, misalkan seperti pengaturan penjemputan yang mengindari terjadinya kerumunan.

Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, mengatakan gambaran yang lebih lengkap tentang wabah yang kembali muncul di Selandia Baru, tidak akan muncul hingga hari Selasa. Pada Selasa hari ini, diharapkan hasil dari rejimen pengujian yang diperluas akan diketahui.

Baca Juga: Temukan 3 Kasus Covid-19 Baru dalam Komunitas, Kota Auckland Berlakukan Lockdown

“Jika ada hasil yang sedikit mengejutkan - misalnya, yang menunjukkan adanya transmisi komunitas yang lebih luas - itu akan menjadi signifikan. Begitu pula jika semakin banyak pengujian negatif yang kami terima, itu juga akan memberikan peningkatan jaminan bahwa kami tidak mendapat transmisi yang lebih luas," ujar Bloomfield dalam wawancara yang dilakukan bersama TVNZ, Selasa (15/2/2021).

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan tiga kasus lokal yang ditemukan merupakan adalah varian Inggris yang diketahui sangat menular.

"Ini adalah strain yang sangat mudah menular dan bergerak cepat, dan dibutuhkan perawatan ekstra untuk membasminya. Inilah yang dibutuhkan oleh pendekatan kami," kata Ardern seperti dikutip dari the Associated Press.

Baca Juga: PM Selandia Baru Lockdown Kota Auckland, Usai Ditemukan 3 Warga Positif Covid-19

Sebelumnya, warga Selandia Baru telah hidup normal seperti sebelum pandemi tanpa memakai masker dan tidak perlu menjaga jarak sosial, karena sudah tidak ditemukannya transimisi virus lokal di negara ini. Namun ditemukannya tiga kasus lokal pada hari Minggu lalu, membuat kewaspadaaan di negara ini meningkat.

Selandia Baru juga telah mengumumkan datangnya vaksin Covid-19 gelombang pertama. Para pejabat mengatakan, kedatangan sekitar 60.000 dosis vaksin buatan Pfizer dan BioNTech ini, pada tahap awal akan diprioritaskan pada pekerja di perbatasan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x