SANYA, KOMPAS.TV - Setelah muslim Uighur, China kini telah menekan kelompok Muslim Utsul yang berada di Sanya, dengan melarang simbol Islam dan penggunaan jilbab.
Sanya yang dulu dikenal sebagai tempat komunitas Muslim yang berusia 1.000 tahun dan memiliki kedekatan dengan dunia Islam kini sudah tak terlihat.
Seperti dilaporkan The New York Times, simbol-simbol Islam di daerah tersebut dihilangkan secara paksa.
Baca Juga: Demi Selamatkan Anjing Kesayangannya yang Nyaris Tenggelam, Pria Ini Mengorbankan Nyawanya
Tanda di toko-toko maupun rumah yang dibaca Allahu Akbar atau Allah Maha Besar, telah ditutupi dengan stiker besar yang dibaca China Dream.
Karakter China untuk label halal, juga sudah dicabut dari tanda-tanda di restoran maupun di menu.
Bahkan dua sekolah Islam telah ditutup, Mereka bahkan melarang siswa perempuan untuk menggunakan jilbab.
Baca Juga: Jepang Lakukan Persiapan Hadapi Gempa Susulan Pekan Ini
Muslim Utsul, komunitas muslim yang tidak lebih dari 10.000 orang di Sanya kini memang menjadi target penindasan dari Partai Komunis China.
Hal itu sejalan dengan identitas partai yang melawan pengaruh asing dan juga agama.
Juga menunjukkan bagaimana Beijing berusaha keras dalam menyatukan budaya China dengan mayoritas etnis Han sebagai intinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.