Kompas TV regional sosial

Di Balik Pandemi Covid-19, Penjualan Peti Mati Naik hingga Selalu Kehabisan Stok

Kompas.tv - 14 Februari 2021, 18:51 WIB
di-balik-pandemi-covid-19-penjualan-peti-mati-naik-hingga-selalu-kehabisan-stok
Potret Basuki, penjual peti mati di Ponorogo, saat sedang membersihkan peti mati yang akan dijualnya. (Sumber: Kompas.com/Muhlis Al Alawi)
Penulis : Fiqih Rahmawati

PONOROGO, KOMPAS.TV – Seorang penjual peti mati di Kota Ponorogo, Jawa Timur, Basuki (55), mengaku tak menyangka bahwa penjualannya meningkat selama pandemi Covid-19.

Ia mengatakan bahwa sebelum pandemi, penjualan peti mati di tokonya tak menentu bahkan pernah tak laku dalam satu bulan.

“Sebelum pandemi dulu dalam satu bulan belum tentu terjual satu peti. Tapi sekarang ini kami selalu kehabisan stok," kata Basuki, dikutip dari Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

Basuki menjelaskan bahwa sejak adanya pandemi Covid-19 di Ponorogo, permintaan peti mati melonjak tinggi, dengan penjualan rata-rata 18 peti mati dalam sepekan.

Peti mati yang dijual oleh Basuki didatangkan dari Jawa Tengah. Sayangnya, pandemi ini juga membuat para pengrajin di Wonogiri dan Jepara juga kehabisan stok.

Baca Juga: Aksi Heroik Aipda Mardandi Selamatkan Perempuan yang Hendak Bunuh Diri di Sungai Barito

Akibat permintaan yang tinggi di pasaran, peti mati kini menjadi barang yang langka. Bahkan, peti yang dipesannya 3 minggu yang lalu dari Jawa Tengah tak kunjung sampai.

Menurut Basuki, sejumlah pengrajin bahkan kewalahan menghadapi permintaan pesanan peti mati yang melonjak.

Meskipun permintaan sedang tinggi, Basuki tidak mematok harga yang tinggi untuk peti mati yang dijualnya. Ia mengatakan bahwa peti yang dijualnya berkisar antara Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah.

“Selama pandemi, peti yang paling laku yang harganya paling murah, yaitu Rp 500.000," kata Basuki. 

Pihak yang kerap membeli peti mati di toko Basuki disebut dari pihak rumah sakit. Ia mengatakan bahwa jika stok di tokonya habis, pihak rumah sakit akan membuat peti mati darurat yang dibuat dari papan kayu.

Baca Juga: Oknum Polisi Digerebek Saat Asyik Pesta Sabu Bersama Perempuan, Ini Kronologinya

Selama menapaki kariernya sebagai penjual peti mati, Basuki mengaku merinding setiap mobil ambulan datang untuk mengambil peti mati di tokonya.

Ia juga mengatakan bahwa meski omzetnya naik, Basuki ingin pandemi ini segera berakhir.

“Saya merinding kalau ada mobil ambulans yang datang ke sini mengambil peti jenazah. Untuk itu saya berharap pandemi ini segera berakhir,” ungkap Basuki.

Ia juga memberikan kelonggaran kepada pelanggannya untuk bisa melakukan pembayaran setelah proses pemakaman selesai.

Melonjaknya penjualan peti mati ini memang bukan tanpa alasan. Tercatat sekitar 2.30 kasus positif Covid-19 hingga pekan kedua Februari 2021 di Ponorogo, 130 di antaranya meninggal dunia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x