KULON PROGO, KOMPAS.TV – Total 35 anggota pengajian di salah satu masjid di Kabupaten Kulon Progo dinyatakan positif Covid-19. Bahkan lima orang di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit dan 30 orang lainnya menjalani isolasi mandiri.
Klaster pengajian ini berawal saat seorang pria berinisial R mengalami demam sejak 22 Januari 2021. Saat dibawa ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, R dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil test swab.
Baca Juga: Kabar Baik, Kulon Progo DIY Laporkan Ratusan Pasien Sembuh dari Covid-19
Setelah dilakukan tracing, ternyata R saat demam sempat mengikuti pengajian di salah satu masjid di Kalurahan (desa) Jangkaran, Kapanewon (kecamatan) Temon, Kulon Progo. Pengajian saat itu diikuti 58 orang.
Hasilnya ada 39 peserta yang mempunyai gejala ke Covid-19. Namun dari hasil swab, ada 35 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati membenarkan ada klaster pengajian masjid di wilayahnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Tinggi Meski Warga Tetap di Rumah, Klaster Keluarga Jadi Biang Kerok
"Kita ada perkembangan klaster baru, yakni klaster pengajian di Kalurahan Jangkaran," kata Baning di kantornya, Kamis (11/2/2021) melansir Kompas.com.
“Ini pengajian rutin seminggu sekali. Kelemahannya, budaya salamannya masih dilakukan. Salaman kan sudah menjadi sebuah pelanggaran prokes. Katanya (semua pakai) ada masker, tapi persoalan budaya (kontak fisik lewat) salamannya itu yang masih dilakukan," kata Baning.
Akibat klaster pengajian tersebut, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 memutuskan untuk mengisolasi semua kasus positif dan kontak erat. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 juga menutup sementara masjid untuk disterilisasi.
Baca Juga: Ratusan Industri Di Karawang Jadi Klaster Penyebaran Covid-19
Baning juga menambahkan, dari tracing yang dilakukan kepada 35 orang, ditemukan ada 27 kontak erat dan sebanyak 25 sampel swab sudah diambil dari para kontak erat.
“Kita masih menunggu hasilnya,” kata Baning.
Terkait kasus kasus klater pengajian, Gugus Tugas Covid-19 masih belum mengambil langkah PPKM skala mikro karena penderita tersebar di berbagai pedukuhan.
Namun kemunculan klaster baru ini menimbulkan kekawatiran peningkatan kasus. Padahal menurut Baning penambahan kasus baru sebenarnya mulai landai di Februari 2021 ini.
“Tapi karena klaster maka (biasanya) akan meningkatkan kasus,” kata Baning.
Baca Juga: 8 Dari 10 Pejabat Di Lingkungan Pemkab Bangkalan Positif Covid-10, Jadikan klaster Perkantoran
Sebelum muncul klaster pengajian, selama pandemi ada belasan klaster besar di Kulon Progo. Klaster yang mengejutkan di antaranya adalah klaster arisan dan kalster Kantor Dukcapil. Namun belasan klaster tersebut berhasil diselesaikan.
Hingga Kamis (11/2/2021) Kulon Progo sendiri mencatat ada 2.448 kasus Covid-19, dengan 1.795 sembuh. Sebanyak 568 kasus masih menjalani isolasi mandiri, 43 kasus dirawat, dan 42 kasus berakhir dengan kematian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.