WASHINGTON, KOMPAS.TV – Milisi Houthi menyerang Bandara di dekat kota Abha, Arab Saudi, Rabu (10/2/2021). Tidak ada yang terluka karena serangan itu, namun satu pesawat penumpang yang sedang parkir di bandara rusak.
Serangan ini mendapat kecaman dari Amerika Serikat (AS). Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara dengan rekan-rekannya di Arab Saudi setelah penyerangan. Dia menyatakan bahwa AS akan membantu Arab Saudi meningkatkan kemampuannya untuk mempertahankan diri.
Baca Juga: Milisi Houthi Serang Bandara di Arab Saudi, Satu Pesawat Penumpang Terbakar
“"Kami mengutuk serangan Houthi hari ini yang membuat kerusakan pesawat sipil di Bandara Internasional Abha di Arab Saudi. Serangan itu bertepatan dengan perjalanan pertama Utusan Khusus AS (Timothy) Lenderking ke wilayah tersebut dan upayanya untuk membawa perdamaian abadi ke Yaman yang akan meringankan penderitaan rakyat Yaman,” ujar Ned Price seperti dikutip dari the Associated Press.
“Kaum Houthi terus menunjukkan keinginan untuk memperpanjang perang dengan menyerang Arab Saudi, termasuk membahayakan warga sipil. Kami tetap berkomitmen untuk meningkatkan dukungan bagi mitra kami, Arab Saudi, untuk mempertahankan diri dari ancaman terhadap wilayahnya," tegasnya.
Baca Juga: AS Cabut Status Houthi Yaman sebagai Teroris, Alasan Kemanusiaan Jadi Penyebabnya
Milisi Houthi Yaman menyerang bandara Abha di Arab Saudi dengan pesawat tak berawak bermuatan bom. Serangan ini akan meningkatkan ketegangan antara Arab Saudi dan Yaman, bahkan akan meningkatkan ancaman perang.
Milisi Houthi yang didukung Iran segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Juru Bicara Militer Houthim Yehia Sarea, menekankan bahwa Houthi menganggap bandara Abha sebagai target militer, bukan sipil.
Seorang juru bicara koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman, mengatakan pasukan mereka telah mencegat dan menghancurkan dua drone yang diluncurkan oleh Houthi ke arah selatan negara Arab Saudi.
Sejak tahun 2015, Houthi yang memerangi koalisi militer pimpinan Arab Saudi telah menargetkan bandara internasional, instalasi militer dan infrastruktur minyak penting di Arab Saudi. Houthi berulang kali menggunakan drone untuk menyerang Arab Saudi, termasuk menabrakkan drone ke baterai rudal Patriot kerajaan.
Baca Juga: Ledakan di Ibukota Arab Saudi, Pemberontak Houthi Sangkal Tuduhan pada Mereka
Serangan sebelumnya terjadi pada hari Minggu, ketika militer Arab Saudi mencegat lima drone milisi Houthi. Serangan-serangan itu, yang sering terjadi di dekat kota Abha dan Jizan. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan telah melukai puluhan orang dan menewaskan sedikitnya satu orang.
Perang Yaman dimulai pada 2014, ketika pemberontak Houthi merebut ibu kota, Sanaa. Arab Saudi bersama dengan Uni Emirat Arab dan negara-negara lain, melakukan intervensi berbulan-bulan untuk mengusir Houthi dan memulihkan pemerintahan yang diakui secara internasional. Perang tersebut telah menewaskan sekitar 130.000 orang dan melahirkan bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.