JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyangkal pemberitaan media asing soal Indonesia baru akan kembali normal 10 tahun lagi dari pandemi Covid-19. Moeldoko juga menantang media yang mengeluarkan berita itu.
“Nggak lah. Itu berlebihan itu. Suruh belajar ke sini dululah Bloomberg itu," tegas Moeldoko dalam webinar "Jurnalisme Berkualitas: Menguatkan Berkelanjutan Profesi Wartawan dan Penerbitan Pers", Minggu (7/2/2021).
Sebelumnya, Bloomberg mengeluarkan data pelacakan vaksinasi. Hitungan Bloomberg Vaccine Tracker memperkirakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia mencapai 60.433 dosis per hari.
Baca Juga: Menkes: Lansia Bukan Tenaga Kesehatan Juga Jalani Vaksinasi Covid-19 Secara Paralel
Dengan tingkat vaksinasi itu, Bloomberg menyebut Indonesia baru akan berhasil memvaksinasi 75% penduduknya dalam waktu lebih dari 10 tahun.
India dan Rusia juga akan membutuhkan waktu 10 tahun menyediakan vaksin bagi sebagian besar penduduknya. Sementara, Bloomberg juga memperkirakan China membutuhkan 5,5 tahun untuk vaksinasi 75% populasinya.
Moeldoko pun mengatakan, pemerintah sedang berusaha menangani Covid-19 dengan cepat. Ia mencontohkan, pemerintah telah membantu pencarian ventilator, pembuatan ventilator lokal, dan pelaksanaan rapid test.
Moeldoko juga mengklaim pemerintah telah pencarian vaksin saat negara-negara lain belum berpikir menyediakan vaksin.
"Dalam konteks era itu di mana geopolitik seperti saat ini bahwa vaksin itu menjadi barang yang diperebutkan sekarang. Tidak mudah mencari vaksin," ujar Moeldoko.
Baca Juga: Luhut: Dua Juta Data Terkait Covid-19 Belum Masuk Sistem Rekapitulasi Pemerintah Pusat
Moeldoko berkata, pemerintah telah membahas langkah memenuhi target Presiden Joko Widodo menangani Covid-19 dan melakukan vaksinasi selama 1,5 tahun. Ia optimis target itu bisa tercapai mengingat produksi vaksin merah putih akan mulai pada awal 2022.
"Orang Indonesia itu kalau kepepet itu banyak akalnya," kelakar Moeldoko.
Presiden Jokowi sendiri pernah menyebut, laju vaksinasi Covid-19 tak berjalan sesuai rencana.
Kita memiliki 30 ribu vaksinator kurang lebih di 10 ribu puskesmas dan 3000 rumah sakit kita. Kita harapkan sebetulnya sehari paling tidak bisa 900 ribu sampai 1 juta bisa divaksin,” ungkap Jokowi setelah menerima vaksin dosis kedua, Rabu (27/1/2021).
Saat itu, Jokowi mengakui, vaksinasi berjalan dengan manajemen lapangan yang kurang baik. Ia menyebut, butuh waktu agar vaksinasi bisa berjalan lebih cepat.
Baca Juga: PPKM Skala Mikro Berlaku Mulai 9 Februari: Mal Boleh Buka Sampai Jam 9 Malam, WFO Bisa 50 Persen
Di sisi lain, warganet ramai merespon kata-kata Moeldoko. Warganet menyamakan ucapan Moeldoko dengan ucapan mantan Menteri Kesehatan Terawan Putranto.
11 Feb 2020 8 Feb 2021 pic.twitter.com/z9koGVR97u
— Ujangw (@ujangw) February 8, 2021
Terawan pernah menyangkal riset tim peneliti Harvard University pada Februari 2020. Riset itu menyebut kemungkinan Indonesia telah terjangkiti Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.