VATIKAN, KOMPAS.TV - Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus akhirnya buka suara terhadap kudeta militer yang terjadi di Myanmar.
Paus mengungkapkan dirinya mendoakan dan turut bersolidaritas dengan rakyat Myanmar yang kini tengah berunjuk rasa.
Dia pun mengimbau terhadap seluruh pemimpin Myanmar agar menunjukkan kerelaannya untuk melayani kebaikan bersama.
Baca Juga: China Tahan Jurnalis Australia, Didakwa sebagai Mata-Mata
“Pada masa yang sulit ini, saya ingin memastikan kedekatan spirituak, doa dan solidaritas saya untuk rakyat Myanmar,” ujar Paus dikutip dari Vatican News.
Saya berdoa siapa pun yang terlibat secara politik bisa menunjukkan kerelaan demi kebersaamaan yang baik, mempromosikan keadilan sosial dan stabilitas nasional,” lanjutnya.
Kudeta dilakukan militer Myanmar sejak Senin (1/2/2021) waktu setempat.
Mereka menangkap pemimpin Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD), yang merupakan partai berkuasa, Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Atlet Kickboxing Tewas setelah Diserang dan Digigit Anjing Penyelamat saat Tengah Tidur
Militer juga menangkap Presiden Win Myint serta sejumlah pemimpin lainnya.
Kudeta tersebut rupanya tak didukung rakyat Myanmar, yang pada dua hari terakhir telah melakukan unjuk rasa.
Bahkan unjuk rasa ini menjadi yang terbesar sejak 2007 lalu. Militer Myanmar bahkan sempat memutus internet, dan memblokir Facebook serta Twitter meski sekarang sudah bisa kembali digunakan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.