KOMPAS.TV - Genangan air terus meluap dan membanjiri Kota Semarang, Jawa Tengah, setelah hujan lebih dari 12 jam.
Banjir memutus akses kendaraan yang melintasi Jalur Pantura, memaksa pengendara memutar arah menghindari kemacetan.
Tak hanya itu, sejumlah ruas jalan di Pusat Kota Semarang terendam banjir dengan ketinggian sekitar 50 cm akibat hujan deras, sejak jumat malam (5/2/2021).
Ruas jalan yang terendam antara lain Simpang Lima, Gajahmada, Agus Salim, Imam Bonjol, dan MT Haryono.
Tak sedikit kendaraan yang mogok karena nekat menerjang banjir.
Banjir juga merendam kawasan wisata kota lama, termasuk akses menuju ke sana. Ketinggian air di kawasan Kota Lama bervariasi. Pantuan terakhir, banjir paling tinggi berada di depan Mapolsek Semarang Utara.
Polisi masih menutup jalan di perempatan Ligu di Kawasan Bubakan Kota Lama.
Tak hanya di Pusat Kota, banjir juga menggenangi landasan pacu pesawat, di bandara Ahmad Yani Semarang, dengan ketinggian 20 hingga 25 cm. Akibatnya Bandara Ahmad Yani ditutup sementara, hingga besok minggu 7 februari pukul 6 pagi.
Genangan air di landasan pacu Bandara Ahmad Yani bahkan melumpuhkan operasional penerbangan. Sedikitnya 7 penerbangan dari dan menuju Semarang tertunda sementara calon penumpang yang terjebak langsung dievakuasi petugas.
Sementara itu, di Desa Setrokalangan ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian air mulai dari 30 cm hingga 1 meter. Pemerintah Kabupaten Kudus telah menyiapkan posko pengungsian namun sebagian warga masih enggan mengungsi dan bertahan di rumahnya masing-masing.
Sejauh mana penanganan warga, akses dan fasilitas transportasi yang terdampak banjir di kota Semarang dan sebagian wilayah lain di Jawa Tengah?
Simak dialog berikut bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.