YERUSALEM, KOMPAS.TV - Militer Israel menyatakan bahwa seorang pria Palestina yang tidak bersenjata ditembak dan dibunuh di pemukiman Tepi Barat setelah dia mencoba masuk ke sebuah rumah dan bertempur dengan seorang penjaga, Kamis (4/1/2021).
Militer menyebut insiden itu sebagai "serangan teror". Namun klaim ini tidak bisa dibuktikan, mengingat tidak ada senjata yang ditemukan pada korban atau di mobilnya. Militer mengatakan pria ini bertempur dengan seorang penjaga, yang juga tidak bersenjata, sebelum ditembak dan dibunuh oleh penjaga yang lain.
Seperti dikutip dari the Associated Press, insiden itu terjadi di pertanian Sde Efraim, yang tidak muncul di peta dan kemungkinan merupakan salah satu dari beberapa pos kecil yang didirikan oleh pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Hanya Terima Sumbangan 2,000 Dosis Vaksin Dari Israel, Palestina Langsung Vaksinasi Tenaga Kesehatan
Ketika pejabat Israel menggunakan istilah "serangan teror", mereka hampir selalu mengacu pada serangan yang dilakukan oleh orang Palestina terhadap orang Yahudi.
Radi Abu Fkheideh, kepala dewan lokal di desa terdekat Palestina, Ras Karkar, mengidentifikasi almarhum sebagai Khaled Nofal, 34, seorang pria yang sudah menikah dan merupakan ayah dari seorang anak lelaki berusia empat tahun.
Dia mengatakan tentara menyerbu rumah Nofal di desa itu Jumat pagi dan menangkap ayahnya. Dia tidak memiliki informasi tentang keadaan kematian Nofal.
Sebelumnya, ada serangkaian penusukan, penembakan, dan serangan menabrak mobil terhadap orang Israel dalam beberapa tahun terakhir, yang sebagian besar dilakukan oleh orang Palestina yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan kelompok bersenjata.
Baca Juga: Palestina dan Amerika Serikat Kembali Saling Berkomunikasi, Menyusul Kebijakan Baru Joe Biden
Israel merebut Tepi Barat dalam perang 1967, dan Palestina hingga kini menginginkan agar wilayah itu menjadi bagian utama dari negara mereka. Namin kini hampir 500.000 pemukim Israel tinggal di Tepi Barat, terutama di permukiman besar yang berkembang. Pemukim garis keras telah mendirikan sejumlah pos terdepan yang lebih kecil tanpa izin resmi.
Palestina memandang semua permukiman Israel sebagai bangunan ilegal dan menjadi hambatan utama bagi perdamaian mereka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.