BANYUMAS, KOMPAS.TV- Usul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang Gerakan “Jateng di Rumah Saja” selama dua hari, 6 sampai 7 Februari 2021 menuai pro dan kontra di masyarakat.
Bahkan di Banyumas, bentuk protes program tersebut dilakukan unik lantaran melalui kiriman karangan bunga.
Sepanjang Jumat (5/2/2021), Bupati Banyumas Achmad Husein pun yang menjadi sasaran dengan dua kali karangan bunga bernada protes penerapan “Jateng di Rumah Saja”ditujukan kepadanya.
Melansir Kompas.com, karangan bunga pertama bernada protes dikirim sekitar pukul 14.00 WIB dan karangan bunga kedua dengan nada protes juga dikirim satu jam setelahnya, tepatnya sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Jelang Gerakan “Jateng di Rumah Saja”, Penumpang Kereta dari Jawa Tengah ke Yogyakarta Menurun
Kedua karangan itu dikirimkan ke Kompleks Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng dan keduanya ternyata dikirim oleh karyawan dari toko bunga yang sama.
Namun, karangan bunga kedua hanya dipasang sekitar 10 menit. Tak berselang lama, karyawan toko bunga yang mengirim kembali lagi ke Pendapa Sipanji untuk membongkar karangan bunga tersebut.
Karangan bunga kedua itu isinya hampir sama dengan yang pertama yaitu, “Mungkin ini hanya 2 hari, tapi bagi kami ini sungguh berarti. Ora obah ora mamah (tidak kerja tidak makan)”.
Sementara pada bagian bawah tertulis "Dari kami: komentator Instagram yang tak dibalas".
Kalimat yang tercantum dalam karangan bunga itu mengarah kepada kebijakan " Jateng di Rumah Saja" yang akan dilakukan 6-7 Februari 2021.
Baca Juga: Ini Penjelasan Lengkap Gerakan "Jateng di Rumah Saja" yang Berlaku 6 dan 7 Februari
Sementara pada bagian bawah tercantum tulisan "Sebagian kecil wargamu yang ambyar".
Karyawan dari salah satu toko bunga yang mengirim karangan bunga tersebut, Tomas (25) mengatakan dirinya diminta atasannya untuk mengambil kembali karangan bunga yang kedua.
“Disuruh diambil lagi sama bos," kata Tomas singkat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.