JAKARTA, KOMPAS.TV - Bank Syariah Indonesia resmi diperkenalkan di lantai bursa. BSI ditargetkan dapat masuk dalam indeks IDX BUMN20.
BSI diperdagangkan dengan kode saham BRIS, yang sebelumnya merupakan kode saham BRI Syariah, yang juga adalah cangkang merger bersama Bank Syariah Mandiri dan bank BNI Syariah.
Sejak listing, saham BRIS telah menguat 5 kali lipat. Hari ini, saham BRIS ditutup terkoreksi 2,55 persen, di level Rp 2.680.
Selain itu, market cap BRIS pada saat IPO sebesar Rp 4,96 triliun. Per 3 Februari 2021, market cap BRIS naik puluhan kali lipat mencapai Rp 112,84 triliun.
“Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi, kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di bursa. Dan ke depan BRIS bisa dapat masuk ke dalam Index IDX BUMN20," ujar Hery dalam siaran langsung.
Selain itu, Hery berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan syariah lain untuk melantai di bursa.
Setelah diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, kali ini PT Bank Syariah Indonesia Tbk turut memperkenalkan diri kepada para investor dan pelaku pasar modal dalam kegiatan bertajuk IDX Debut di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan BUMN terbuka dan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode BRIS. Komposisi pemegang saham Bank Syariah Indonesia terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 50,95 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) 24,91 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,29 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.