JAKARTA, KOMPAS.TV – Hingga hari ke 24 sejak Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak, tim belum menemukan bagian lain dari kotak hitam pesawat yakni memori cockpit voice recoder (CVR).
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan kendala tim dalam mencari CVR Sriwijaya Air lantaran harus meraba dasar laut. Terlebih CVR tersebut diketahui tidak memancarkan underwater locator beacon lantaran kotak hitam sudah tidak dalam keadaan utuh.
Underwater locator beacon merupakan bagian kotak hitam yang dapat mengirimkan sinyal ultrasonik agar memberi petunjuk lokasi keberadaan.
Baca Juga: KRI Rigel Bantu Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 PKCLC
Soerjanto menuturkan, underwater locator beacon sudah lebih dahulu ditemukan tim SAR gabungan saat menemukan bagian kotak hitam yakni flight data recorder (FDR) pada 12 Januari 2021.
Sebelumnya tim berhasil menemukan pelindung CVR serta baterai yang dikenal dengan beacon sementara memori CVR masih dalam pencarian tim KNKT yang dibantu TNI AL.
“Pencarian memory unit CVR dilanjutkan tanpa bantuan underwater locator beacon, jadi kita mencarinya dengan meraba-raba di dasar laut. Nah ini merupakan juga suatu kesulitan tersendiri yang kita hadapi," ujar Soerjanto dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2/2021).
Soerjanto menembahkan sembari mencari memory unit CVR, KNKT telah mengirimkan sistem auto throttle pesawat ke perusahaan pembuat untuk mengetahui penyebab kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.
Baca Juga: Kapten Afwan Jadi Jenazah Terakhir Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Diidentifikasi Tim DVI
Selain itu KNKT juga meneliti beberapa komponen dalam proses investigasi, salah satunya meneliti ground proximity warning system yang didapat dari puing-puing pesawat.
Dengan meneliti ground proximity warning system, diharapkan dapat diketahui saat-saat terkhir sebelum pesawat jatuh.
"Kita akan ambil memori chipnya dan akan kita pasang di unit yang baik di pabriknya, dan kita akan baca bagaimana ketika pesawat dalam saat-saat terakhir, mungkin kita bisa mengunduh informasi yang diperlukan untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi di saat-saat terakhir penerbangan tersebut," ujar Soerjanto.
Baca Juga: Jenazah Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Dimakamkan di TMP Pondok Rajeg
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.