JAKARTA, KOMPAS.TV - Minggu ini kubu militer yang dikenal dengan sebutan Tatmadaw mengakhiri kekuasaan demokratis semu di Myanmar, saat serdadu dengan perencanaan matang melaksanakan kudeta dan mengambil alih kendali negara.
Kubu militer, seperti dilansir Associated Press, mengatakan hal itu diperlukan karena pemerintah sipil gagal menindaklanjuti tudingan kecurangan pemilu November lalu, yang dimenangkan secara telak oleh partai Liga Nasional Untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi.
Kini Suu Kyi berada dibawah tahanan militer, dan Tatmadaw mengklaim pengambilalihan kekuasaan tersebut sah.
Tetapi dimana ini kudeta terjadi? apakah di Myanmar, nama resmi negara itu? atau di Burma, nama yang disebut oleh pemerintah Amerika Serikat?
Jawabannya cukup bikin mumet. Pasalnya, ketika negara itu berubah nama menjadi Myanmar, semuanya langsung mendadak politis. Termasuk bahasanya; politis.
Baca Juga: AS Tinjau Langkah yang Akan Diambil Untuk Myanmar dan Rusia
Kenapa Satu Negara Punya Dua Nama?
Selama bergenerasi negara itu bernama Burma, yang mana adalah salah satu suku dominan di sana. Namun tahun 1989, satu tahun setelah junta militer menggasak habis pemberontakan pro-demokrasi, jajaran pemimpin militer mendadak mengganti nama negara itu menjadi Myanmar.
Saat itu, Burma adalah pesakitan dunia, yang merasa perlu banget untuk memperbaiki citranya.
Berharap mendapat legitimasi internasional, negara itu membuang nama lamaya yang diwariskan sejak masa penjajahan bermaksud merajut kesatuan dan persatuan etnis. Nama lama mereka, Burma, mengesampingkan banyak nama suku lain disana.
Di rumah mereka sendiri, perubahan nama itu tidak merubah apapun. Dalam bahasa Burma, "Myanmar" hanyalah versi resmi dari "Burma". Nama negara itu hanya diganti dalam bahasa Inggris.
Itu hanyalan sulap linguistik, permainan bahasa istilahnya, dan hanya sedikit yang terkecoh. Sebagian besar kalangan di dunia menentang junta militer dengan menolak menggunakan nama baru.
Baca Juga: Kudeta Myanmar: Pukuli Panci, Wajan, Perabotan Dapur dan Pencet Klakson, Warga Yangon Protes Kudeta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.