YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Epidemiolog UGM Citra Indriani menilai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) perlu dipertegas dan dilakukan secara konsisten di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, PPKM perlu diperkuat dan dilakukan secara berkelanjutan sampai target vaksinasi Covid-19 di Indonesia selesai.
“PPKM jilid II ini dari berbagai kajian tidak efektif karena mobilitas masyarakat masih tinggi,” ujarnya, Selasa (2/2/2021).
Ia mengungkapkan pelaksanaan PPKM jilid II diharapkan bisa menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Faktanya, penambahan angka Covid-19 di Indonesia tetap lebih dari 10.000 kasus per hari.
Baca Juga: PPKM Tak Efektif, Ganjar Pranowo Usulkan Gerakan “Jateng di Rumah Saja”: Bukan untuk Takuti Warga
Meskipun demikian, ia tidak menampik PPKM jilid II punya andil dalam mencegah transmisi Covid-19. Sebab, jika tidak ada kebijakan ini, penambahan angka Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 20.000-an per hari.
Menurut Citra, pelaksanaan PPKM tidak cukup dengan memperketat implementasi di lapangan, melainkan juga menerapkan protokol kesehatan serta melakukan monitoring selama pelaksanaan PPKM.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Tahap II Tak Maksimal, Kapolri Terbitkan 6 Perintah Terbaru
“Pemerintah pusat diharapkan bisa melakukan pendampingan dalam penerapan PPKM di daerah-daerah sehingga pelaksanannya semakin kuat,” ucapnya.
Epidemiolog UGM ini menilai model on off (dijalankan dan dihentikan) secara berkelanjutan dalam tatanan adaptasi kebiasaan baru sampai vaksinasi Covid-19 mengakomodasi seluruh penduduk Indonesia. Model PPKM seperti ini yang paling mungkin dilakukan sebab jika lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total adalah alternatif terakhir karena membutuhkan biaya besar.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.