RAMALLAH, KOMPAS.TV - Otoritas Palestina dan pemerintah Amerika Serikat dibawah presiden Joe Biden kembali melakukan komunikasi resmi, setelah tiga tahun tidak berkomunikasi.
Seorang pejabat senior Palestina hari Senin (01/02/2021) mengatakan, pejabat Otoritas Palestina dan pemerintah Amerika Serikat sudah melakukan pembicaraan telepon pertama setelah tiga tahun seperti dilansir Xinhua, Selasa (02/02/2021).
Kepala Urusan Sipil Otoritas Palestina Hussein al-Sheikh dalam pernyataan pers mengatakan kontak antara Palestina dan pemerintahan baru AS yang dipimpin Joe Biden "adalah yang pertama dari jenisnya dalam lebih dari tiga tahun."
Baca Juga: Amerika Serikat Ubah Kebijakan Tentang Palestina, Simak Perubahannya
"Hari ini, saya melakukan percakapan via telepon dengan Hadya Amr, seorang pejabat AS, yang bertanggung jawab atas urusan Palestina dan Israel di Departemen Luar Negeri AS," kata al-Sheikh.
al-Sheikh menuturkan percakapan dengan Amr berlangsung "positif, dan kami membahas hubungan bilateral, perkembangan terbaru, dan situasi politik."
"Di akhir pembicaraan, kami sepakat untuk tetap berkomunikasi," ujar al-Sheikh, seraya menambahkan pembicaraan tersebut adalah merupakan kontak resmi pertama antara pejabat Palestina dan pejabat dari pemerintahan Biden sejak presiden AS itu mulai menjabat pada 20 Januari.
Baca Juga: Raja Yordania Abdullah II Kecam Israel Yang Tidak Vaksinasi Rakyat Palestina di Wilayah Pendudukan
Otoritas Palestina memutus hubungannya dengan pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sebelumnya, hari Selasa (26/01/2021) Duta Besar Sementara AS untuk PBB, Richard Mills mengumumkan kebijakan pemerintahan Joe Biden tentang konflik Palestina - Israel itu dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB saat itu, dan menyatakan jaminan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden akan lebih adil dan seimbang dalam cara pandang, pendekatan, dan pencarian solusi konflik Israel - Palestina.
"Di bawah pemerintahan baru, kebijakan Amerika Serikat adalah mendukung solusi dua negara yang disepakati bersama, dimana Israel bisa hidup dalam kedamaian dan keamanan, bersebelahan dengan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,"
Baca Juga: Dikritik Karena Tak Berbagi Vaksin, Akhirnya Israel Setuju Berikan Vaksin Pada Palestina
Mills menekankan, perdamaian tidak bisa dipaksakan pada salah satu pihak, dan menekankan kemajuan dan penyelesaian final membutuhkan partisipasi dan persetujuan dari kedua belah pihak, yaitu Palestina dan Israel.
"Untuk mencapai hal tersebut, pemerintahan Joe Biden akan memulihkan hubungan baik dengan Palestina, juga dengan Israel," seraya mengatakan, "Kebijakan itu berarti pemulihan hubungan Amerika Serikat dengan kepemimpinan Palestina, termasuk dengan rakyat Palestina," tambahnya.
"Presiden Joe Biden sudah terang benderang menegaskan niatnya untuk mengaktifkan kembali program bantuan Amerika Serikat, pada dukungan pembangunan ekonomi dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina, serta segera mengambil langkah untuk membuka kembali hubungan diplomatik yang ditutup oleh pemerintahan AS sebelumnya," kata Mills menjabarkan rencana Joe Biden dalam waktu dekat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.