KOMPAS.TV - Air rendaman batu meteorit yang tengah ramai diburu warga ternyata tidak terbukti memiliki khasiat sembuhkan penyakit.
Sebaliknya, air rendaman meteorit tersebut justru bisa memicu peyakit. Hal tersebut diakui salah seorang peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Robiatul Muztaba.
Menurut dia, rumor bahwa rendaman air batu meteorit di rumah Muljinah yang diyakini memiliki khasiat sembuhkan penyakit belum terbukti kebenarannya.
Baca Juga: Batu Meteor di Lampung Diduga Mengandung Radioaktif Berbahaya
Selain itu, Robiatul menjelaskan, di dalam batu tersebut ada unsur logam yang belum diketahui apakah mengandung unsur radioaktif atau tidak.
Semisal logam itu mengandung radioaktif, lanjutnya, air rendamannya justru berbahaya bagi kesehatan.
"Jika mengandung radioaktif, bisa menyebabkan kanker," kata Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera Lampung itu, Minggu (31/1/2021).
Pihaknya juga meminta warga untuk tidak memercayai anggapan soal khasiat air rendaman batu meteroit tersebut.
Sebelumnya, sejumlah warga berkerumun di rumah Munjilah di Dusun 5 Astomulyo, Lampung Tengah, untuk mencari rendaman air.
"Ada warga yang bilang, batu itu direndam di akuarium, lalu air rendaman batu itu diambil, katanya berkhasiat obat," kata Kepala Dusun 5, Edi dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Baca Juga: Penampakan Batu Meteor yang Timpa Rumah di Lampung
Polisi Minta Ditutup
Sementara itu, akibat isu tersebut kerumunan terjadi di rumah Munjilah.
Menurut Edi, polisi setempat sudah meminta agar batu itu disimpan dan ditutup.
"Polisi bilang supaya tidak ada keramaian, karena masih Covid-19, supaya (batu) ditutup," kata Edi.
Seperti diketahui, masyarakat dihebohkan dengan video sebuah batu meteorit yang diduga telah menghantam rumah Munjilah pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Video berdurasi hampir 30 detik itu juga menampilkan sejumlah warga berkerumun tanpa protokol kesehatan di sebuah rumah.
Baca Juga: Penelitian Awal Membenarkan Benda yang Ditemukan Warga di Lampung Tengah Batu Meteorit
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.