BLITAR, KOMPAS.TV - Ribuan peternak ayam petulur di Blitar terancam gulung tikar setelah harga telur terus anjlok. Kondisi itu diperparah dengan terus meningkatnya harga pakan ayam dan doc atau bibit ayam petelur yang juga mahal.
Sejak akhir tahun 2020 lalu harga telur ayam di tingkat peternak di blitar terus mengalami penurunan. Bahkan telur ayam sempat menyentuh harga terendah yakni 16.500 per kilogram.
Kondisi tersebut membuat para peternak mengalami kerugian jutaan rupiah. Murahnya harga telur tersebut disebabkan karena kurang terserapnya telur ayam akibat adanya pembatasan sosial.
Menurut peternak penurunan permintaan telur ayam mencapai 30 persen. Kondisi itu membuat ketersedian telur melimpah dan membuat harga anjlok.
Selain permasalahan rendahnya harga jual kini peternak juga dibingungkan oleh mahalnya harga pakan ayam. Saat ini pakan ayam petelur mencapai harga 6300 rupiah per kilogram. Dengan kondisi tersebut biaya produksi jauh lebih besar daripada pendapatan yang diterima peternak.
Selain pembatasan sosial adanya perubahan bentuk bantuan sosial dari bahan pangan menjadi uang tunai juga menjadi penyebab berkurangnya permintaan telur. Sehingga terus memicu anjloknya harga jual.
Kini para peternak berharap pemerintah dapat memberikan solusi atas rendahnya harga jual dan mahalnya pakan ayam tersebut.
#Blitar #Harga #Telur #Anjlok #Bansos #BeritaKediri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.