Kompas TV nasional breaking news

Mengapa Bisa Terpapar Covid-19 Meski Sudah Divaksin? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.tv - 27 Januari 2021, 14:10 WIB

KOMPAS.TV -  Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi menjelaskan jika vaksin corona membutuhkan waktu untuk membentuk antibodi.

Bahkan, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh.

Oleh karena itu, butuh 2 kali dosis vaksin agar peluang terpapar covid-19 menjadi lebih rendah. Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal, sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.

"Saat seseorang dinyatakan positif setelah vaksinasi, itu artinya saat divaksinasi seseorang tersebut sudah terpapar/terinfeksi Covid-19 dan sedang dalam masa inkubasi," demikian penjelasan Satgas Penanganan Covid-19. 

Selain itu, penyebab seseorang bisa positif covid-19 meski sudah divaksin yakni orang tersebut sudah terjangkit Covid-19 sebelum tiba masa pemberian vaksin.

Lantas, mengapa vaksin covid-19 harus diberikan sebanyak 2 kali dosis?

Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban menyebutkan jika pemberian vaksin lebih dari satu dosis berarti juga akan memperbesar kemungkinan sistem antibodi (imun tubuh) untuk mempelajari virus dan mencari cara menangkal infeksi berikutnya.

Sebab, sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus. Vaksin membantu sistem imun lebih dulu memicu produksi antibodi spesifik, agar lebih siap ketika virus asli masuk.

Pemberian vaksin dua kali memberi kesempatan sistem imun tubuh untuk memproduksi lebih banyak antibodi. Mereka juga memberi tubuh pasokan sel memori yang kuat terhadal suatu virus. 

Agar tubuh memiliki ingatan yang cukup kuat dan lama terhadap virus tertentu setelah terpapar.

Sebab, sel memori tidak bertahan selamanya. Ia akan mati seiring waktu. Dengan pemberian vaksin dua kali, tubuh terpapar lebih banyak antigen. Sehingga, sistem imun membuat lebih banyak sel memori. 

Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa mendatang.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x