RIYADH, KOMPAS.TV - Penduduk Kota Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi geger karena mendengar bunyi ledakan pada Selasa (26/1/2021) siang waktu setempat. Ledakan itu diduga disebabkan rudal milik Houthi, milisi pemberontak di Yaman.
“Aku mendengar suara sangat keras dan berpikir itu benda yang jatuh dari langit. Seluruh rumahku bergetar,” kata seorang penduduk Riyadh, dikutip dari arabnews.com.
Koalisi negara-negara Timur Tengah pimpinan Arab Saudi di Yaman mengklaim mereka telah menggagalkan serangan udara itu.
Houthi menyangkal meluncurkan rudal yang menyasar Riyadh itu. Namun, milisi ini telah berkali-kali menargetkan Arab Saudi dengan drone dan rudal sejak Arab mengintervensi dan mendukung pemerintahan Yaman yang diakui internasional pada 2015.
Sebelumnya, drone atau rudal Houthi jarang mencapai ibu kota kerajaan yang berjarak sekitar 700 km (435 mil) dari perbatasan.
Mengutip arabnews.com, analis yakin serangan terakhir itu adalah tindakan Houthi.
Serangan ini terjadi di tengah wacana yang beredar soal pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mencabut penyebutan Houthi sebagai organisasi teroris.
Penulis : Ahmad Zuhad