MOSKOW, KOMPAS.TV- Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk keras aksi demonstrasi akhir pekan lalu. Aksi demonstrasi menuntut pembebasan tokoh oposisi Alexei Navalny membuat Rusia mengalami guncangan.
“Pembebasan (Alexei) Navalny berbahaya dan illegal,” sebut Putin sebagaimana dikutip Reuters.
Dalam bantahan publik yang jarang terjadi atas tuduhan Alexei Navalny dalam tayangan video, Putin menolak tuduhan yang dibuat lawan politiknya itu.
Baca Juga: Perancis-Jerman Prihatin dengan Situasi di Rusia Terkait Penangkapan Alexei Navalny
Putin menepis tuduhan bahwa dia memiliki istana Laut Hitam yang mewah yang dibuat oleh teman-temannya dan terkadang menggunakan uang publik.
Putin mengatakan, dia tidak melihat video yang membuat tuduhan tentang istana Laut Hitam, meskipun dia telah menelusuri kompilasi video tersebut. Putin mengatakan properti itu bukan miliknya.
“Tidak ada apa pun yang ditunjukkan di sana karena properti saya adalah milik saya atau kerabat saya dan tidak pernah menjadi milik (kami). Tidak pernah,” tegas Putin.
Baca Juga: Ketua Yayasan Anti Korupsi Rusia: Pemerintah Terguncang Protes Menuntut Pembebasan Alexei Navalny
Sang Presiden, yang menghindari menyebut nama Navalny, juga mengatakan kepada mahasiswa, Senin (25/1/2021), bahwa orang tidak boleh menggunakan aksi protes ilegal untuk memajukan kepentingan politik mereka sendiri.
“Setiap orang berhak untuk mengungkapkan pandangannya dalam kerangka yang ditentukan oleh hukum. Apa pun di luar hukum bukan hanya kontra-produktif, tapi berbahaya,” tegas Putin.
Dihadapan para mahasiswa, Putin juga mengutip pergolakan yang disebabkan Revolusi Rusia 1917 dan runtuhnya Uni Soviet tahun 1991 sebagai contoh bagaimana tindakan ilegal dapat menyebabkan kesengsaraan orang dan karena itu harus dihindari.
Baca Juga: Dituding Alexei Navalny Punya Istana Mewah di Laut Hitam, Ini Bantahan Presiden Rusia Vladimir Putin
Sebagaimana diketahui, pada akhir pekan lalu polisi menahan lebih dari 3.700 orang dan menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi unjuk rasa di seluruh penjuru Rusia.
Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan mengabaikan hawa dingin yang ekstrem dan peringatan polisi untuk menuntut Navalny dibebaskan dari penjara.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Demo Tuntut Pembebasan Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny
Alexei Navalny menjalani hukuman 30 hari karena dugaan pelanggaran pembebasan bersyarat.
Saat Putin berbicara, Leonid Volkov, sekutu Navalny yang sekarang berada di luar Rusia, mengumumkan rencana unjuk rasa bakal berlanjut pada pekan ini untuk menuntut kebebasan Navalny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.