MOSKOW, KOMPAS.TV- Alexei Navalny, pemimpin oposisi yang saat ini ditangkap dan ditahan Pemerintah Rusia lantaran menuding Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki sebuah istana mewah yang berada di dekat Laut hitam.
Sang Presiden pun membantah tudingan Alexei Navalny. Melansir France 24, sebelumnya, tim Navalny merilis sebuah video pekan lalu di mana Vladimir Putin dituduh memiliki sebuah istana mewah dekat Laut Hitam.
Tayangan itu pun telah dilihat lebih dari 86 juta kali di YouTube.
“Tidak ada yang terdaftar di sana sebagai properti milik saya atau kerabat saya, dan tidak pernah menjadi milik saya,” jawab Putin.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Demo Tuntut Pembebasan Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny
Putin mengatakan bahwa protes akhir pekan yang menuntut pembebasan Navalny adalah ilegal dan berbahaya.
Polisi Rusia telah menahan lebih dari 3.000 orang dan menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi massa di seluruh Rusia pada Sabtu.
Saat itu, puluhan ribu orang mengabaikan musim dingin yang ekstrem dan peringatan polisi demi menyerukan pembebasan Navalny.
Salah satu pembantu senior Navalny pada Senin (25/1/2021) juga menyerukan agar massa kembali berdemonstrasi pada akhir pekan depan.
Leonid Volkov, kepala jaringan regional politikus oposisi, meminta di Twitter agar warga Rusia di seluruh negeri turun ke jalan pada Minggu (24/1/2021).
Baca Juga: Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Ditangkap, AS dan Uni Eropa Mengecam Penahanannya
“Untuk kebebasan Navalny, untuk kebebasan semua orang, dan untuk keadilan,” tulis pembantu senior Navalny itu seperti dikutip dari Kompas.com.
Sebagaimana diketahui, Navalny ditahan awal bulan ini pada saat kedatangannya ke Moskwa dari Jerman, di mana dia telah pulih dari serangan racun saraf Novichok.
Volkov meminta orang-orang Rusia untuk bersatu kembali menekan pihak berwenang agar membebaskan Navalny sebelum dia dijadwalkan di pengadilan pada 2 Februari 2021 mendatang atas tuduhan melanggar ketentuan hukuman percobaan tahun 2014.
Baca Juga: Kondisi Tokoh Oposisi Rusia, Alexei Navalny Membaik Seusai Diracuni dengan Novichok
Kritikus Kremlin itu bisa dipenjara selama lebih dari tiga tahun jika pengadilan mendukung layanan penjara Rusia, yang mengatakan bahwa Navalny gagal untuk melapor dua kali per bulan saat dia sedang memulihkan diri di Jerman.
Volkov mengatakan bahwa jika orang-orang turun ke jalan menjelang 2 Februari 2021 maka pengadilan akan lebih mendengar permintaan pihak oposisi untuk membebaskan Navalny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.