MAKKAH, KOMPAS.TV - Bulan purnama pertama di tahun 2021 akan terbit tanggal 28 Januari atau 15 Jumadil Akhir malam nanti, melintasi dan menerangi langit Makkah Arab Saudi, dimana bulan purnama akan tegak lurus diatas Ka'bah beberapa jam sesudahnya, demikian dilansir Al-Arabiya hari Minggu, (24/01/2021) mengutip kalangan astronom Arab Saudi.
Fenomena alam dimana bulan purnama tegak lurus dan sejajar diatas Ka'bah dan Masjidil Haram ini akan mencapai puncak pada pukul 00:43 lewat tengah malam, hari Jum'at (29/01/2021) atau 16 Jumadil Akhir waktu Makkah dimana masyarakat Mekkah akan dapat melihat dengan mata telanjang bulan purnama yang muncul secara vertikal di atas Masjidil Haram.
"Bulan akan terbit dari ufuk Utara/Timur Laut, dan Barat di ufuk Utara/barat laut, yang berarti ia akan mengikuti jalur tinggi matahari musim panas setelah enam bulan melintasi langit malam," kata Majid Abu Zahra, presiden dari Jeddah Astronomical Society, dalam sebuah wawancara dengan Al-Arabiya.
Baca Juga: Masjid di Mekkah Mulai Buka Kembali, Umat Muslim Dapat Kembali Ibadah di Masjid
Menurut Majid Abu Zahra, "saat tegak lurus di atas Masjidil Haram itu, bulan akan berada di ketinggian 89.57.46 derajat, dengan lingkaran purnama 99,99 persen penuh bercahaya dengan jarak 381,125 kilometer dari bumi, pukul 00.43 waktu Makkah," yang berarti pukul 4.43 subuh waktu Jakarta.
Setelah tegak lurus diatas Ka'bah dan Masjidil Haram, tambah Abu Zahra, "bulan akan tetap di langit selama sisa malam di Makkah hingga terbenam saat matahari terbit," yang jatuh pada hari Jumat, (29/01/2021).
Baca Juga: Arab Saudi Resmikan Kereta Cepat Mekkah-Madinah
Abu Zahra menjelaskan, fenomena astronomi ini dapat digunakan untuk mengetahui arah kiblat secara sederhana dari beberapa wilayah di dunia, karena warga yang berada di lokasi geografis yang jauh dari Masjidil Haram dapat mengandalkan arah bulan yang mengacu pada Mekkah,".
Selain itu tutur Abu Zahra, “Secara umum, pertengahan bulan hijriah kali ini adalah waktu yang ideal untuk memantau kawah bercahaya di bulan menggunakan teleskop. Alur kawah radioaktif ini adalah endapan bahan memantulkan cahaya, membentang sejauh ratusan kilometer dari pusat kawah,” tutur Abu Zahra.
Di malam-malam setelahnya, tambahnya, bulan akan terbit satu jam lebih lambat, dan dalam beberapa hari kemudian hanya akan terlihat di langit fajar dan dini hari,"
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.