Kompas TV regional peristiwa

Kronologi Gas Bocor Sebabkan Lima Orang Tewas di Mandailing Natal

Kompas.tv - 25 Januari 2021, 19:33 WIB
kronologi-gas-bocor-sebabkan-lima-orang-tewas-di-mandailing-natal
Ilustrasi: police line garis polisi. (Sumber: Kompasiana)
Penulis : Ahmad Zuhad

MADINA, KOMPAS.TV - Kebocoran gas terjadi pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Senin (25/1/2021). Lima orang tewas karena gas dari proyek PT Sorik Merapi Geothermal Plant (SMGP).

“Benar ada lima orang yang meninggal dunia akibat menghirup udara yang telah bercampur dengan gas beracun di sekitar lokasi,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga: LAPAN: Suara Dentuman di Bali Diduga Asteroid Jatuh

Hadi mengatakan, pembangunan pembangkit listrik itu sudah berjalan 80 persen.

“Saat itu ada pekerja PT SMGP yang bernama Deden Dermawan membuka keran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend dan membuka keran isolasi palep panas bumi atau fluida agar mengalir ke silencer," tuturnya.

Namun, gas beracun dalam pipa isolasi panas bumi itu malah keluar lewat sumur milik PT SMGP. Warga yang mengetahui kebocoran itu mendatangi pekerja PT SMGP untuk menutup kebocoran.

Ada sebagian warga juga yang mencoba menutup sumur itu.

“Akibatnya 20 orang pingsan dan lima orang meninggal dunia. Untuk para korban yang pingsan sudah dilarikan ke Puskesmas di Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal," tambah Hadi.

Lima orang korban meninggal itu terdiri dari setidaknya 3 anak. Aparat telah membawa para korban meninggal ke RSUD Panyabungan untuk keperluan visum.

Baca Juga: Soal Siswa Non-Muslim Wajib Pakai Jilbab, Kepsek SMKN 2 Padang: Saya Siap Dipecat

Seorang aparat kepolisian juga ikut menjadi korban karena menghirup gas beracun itu. Ia telah dilarikan ke puskesmas setempat.

Akibat kejadian itu, Polres Madina menutup sementara lokasi pembangunan PLTPB itu.

“Polisi sudah melakukan pengecekan dan olah TKP dan memasang garis polisi. Kasusnya masih dalam penyelidikan," kata Hadi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x