Kasus Positif Covid-19 di AS Capai 25 Juta, Biden Kritik Strategi Pendistribusian Vaksin Era Trump

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat dilaporkan telah memiliki jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 25 juta.

Data tersebut diungkapkan oleh Pusat Sumber Daya Virus Corona Universitas John Hopkins, pada Minggu (24/1/2021) pagi waktu setempat.

Seperti dikutip dari NPR, jumlah kasus sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi dari data tersebut.

Baca Juga: Israel Resmi Buka Kedutaan di Uni Emirat Arab

Banyak yang sudah terinfeksi, namun mereka memiliki tak melakukan tes sehingga tidak masuk dalam hitungan.

Jumlah kematian karena Covid-19 di AS sendiri saat ini sudah mencapai 420.000 orang.

Hal itu membuat vaksinasi dan pendistribusiannya menjadi salah satu hal penting dalam mengatasi permasalahan ini.

Baca Juga: Virus Corona yang Ditemukan di Selandia Baru Merupakan Varian Afrika Selatan

Namun, Presiden AS, Joe Biden mengkritik strategi pendistribusian vaksin di era Donald Trump.

Kepala Staf Biden, Ron Klain mengungkapkan tak ada rencana yang jelas dari Pemerintah Federal sebelumnya, mengenai pendistribusian vaksin di seluruh AS.

Baca Juga: Empat Pemain dan Presiden Klub Sepak Bola Brasil Palmas FR Terbunuh dalam Kecelakaan Pesawat

“Proses pendistribusian vaksin untuk seluruh komunitas, khususnya di luar rumah jompo dan rumah sakit, tidaklah ada ketika kami masuk ke Gedung Putih,” tutur Klain kepada NBC.

Dia mengungkapkan masalah vaksin ini merupakan proses yang sangat kompleks,

Tetapi Klain menegaskan, Pemerintahan Biden akan menetapkan lokasi vaksinasi federal untuk menolong Negara Bagian yang tak memiliki tempat cukup.

Baca Juga: Sosok  Bapak Kucing dari Masjid Al-Aqsa Meninggal karena Covid-19

Presiden Biden telah menandatangani serangkaian tindakan baru untuk Covid-19 minggu lalu, termasuk meningkatkan vaksinasi dan pengujian.

Biden sendiri meminta kepada masyarakat AS untuk memakai makser dan memperingatkan jumlah kematian bisa menjadi lebih buruk lagi.

Usaha Biden ini untuk menepis kritikan terhadap pemerintah di Trunp yang dianggap gagal dalam mengatasi pandemi dan program vaksin.