Kompas TV internasional kompas dunia

Warga Belanda Protes Jam Malam, Pusat Tes Covid-19 Dibakar Massa

Kompas.tv - 25 Januari 2021, 06:24 WIB
warga-belanda-protes-jam-malam-pusat-tes-covid-19-dibakar-massa
Pusat Tes Covid-19 di kota Urk, Belanda, dibakar massa pada Sabtu (23/1/2021). (Sumber: Pro News via AP)
Penulis : Tussie Ayu

EINDHOVEN, KOMPAS.TV – Para pemuda di kota Urk, Belanda, memprotes pemberlakukan jam malam di negara tersebut. Seperti dikutip dari standard.co.uk, mereka membakar pusat pengujian virus corona di desa nelayan kecil di negeri kincir, pada Sabtu (23/1/2021).

Sedangkan di Eindhoven, warga melempari polisi dengan batu. Alun-alun kota ini bahkan dipenuhi dengan batu, sepeda dan pecahan kaca, Minggu (24/1/2021).

Polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa di Amsterdam yang berdemonstrasi menentang jam malam dan lockdown yang diberlakukan untuk menekan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Belanda Akan Terapkan Jam Malam, Memperketat Karantina Wilayah yang Selama Ini Diterapkan

Para pejabat mengatakan, banyak pengunjuk rasa yang tidak melakukan jarak sosial dan tidak mengenakan masker ketika melakukan unjuk rasa.

Seperti dikutip dari the Associated Press, polisi Eindhoven menyatakan, mereka menangkap sedikitnya 30 orang. Mereka juga memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari pusat kota. Sejauh ini tidak ada laporan korban luka dalam peristiwa ini.

Kerusuhan ini merupakan kekerasan terburuk yang terjadi di Belanda, sejak pandemi Covid-19 dimulai. Negara ini telah mengalami lockdown yang sulit sejak pertengahan Desember, dan akan berlanjut setidaknya hingga 9 Februari.

Baca Juga: PM Belanda Perpanjang Lockdown Selama 3 Minggu

Polisi mengatakan, mereka mengenakan denda kepada lebih dari 3.600 orang di seluruh negeri karena melanggar jam malam yang berlangsung dari jam 9 malam pada hari Sabtu sampai jam 4.30 pagi pada hari Minggu.

Polisi dan pemerintah kota mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu, yang mengungkapkan kemarahan mereka terhadap kerusuhan, mulai dari melempar kembang api dan batu hingga menghancurkan mobil polisi dan dengan membakar lokasi tes virus corona.

Baca Juga: Belanda Mulai Lakukan Vaksinasi Corona ke Warganya

Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus mengutuk kekerasan tersebut.

"Ini tidak ada hubungannya dengan demonstrasi melawan tindakan (untuk mengendalikan) corona," kata Grapperhaus dalam sebuah pernyataan. “Ini hanyalah perilaku kriminal; orang-orang yang dengan sengaja menargetkan polisi, polisi anti huru hara, jurnalis, dan pekerja bantuan lainnya," ujarnya seperti dikutip dari the Associated Press.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x