JAKARTA, KOMPAS.TV – PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memasang alat pendeteksi Covid-19 GeNose C19 di setiap stasiun untuk melakukan screening penyebaran virus.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan bahwa keputusan tersebut dilakukan untuk mendukung karya anak bangsa. GeNose merupakan alat yang dikembangkan oleh peneliti di Universitas Gajah Mada.
“Kami menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh anak bangsa dalam rangka menghadirkan layanan deteksi Covid-19 yang cepat, murah dan akurat,” ujar Joni, seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (24/1/2021).
Saat ini, pihak KAI masih menunggu regulasi lebih lanjut terkait penggunaan GeNose C19 untuk moda transportasi umum.
Baca Juga: Siap Dipasarkan, GeNose Akan Diproduksi 3.000 Unit di Akhir Januari Ini
Untuk diketahui, GeNose C19 kini sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. Tarif tes menggunakan alat ini diperkirakan sekitar Rp 20.000 untuk satu kali tes.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga merekomendasikan untuk menggunakan alat GeNose di seluruh area publik.
Ia mengatakan akan memasang alat pendeteksi Covid-19 ini di bandara, pelabuhan, kereta api, supermarket, hotel hingga di kawasan RT/RW dan akan dipasarkan dengan harga Rp 62 juta per unit.
“Nanti di airport kita pakai, pelabuhan laut, kereta api, di RT/RW, supermarket, hotel-hotek dimana kita kasih hanya Rp 62 juta,” tutur Luhut.
Baca Juga: Mulai 5 Februari 2021, Genose Siap Digunakan di Seluruh Indonesia untuk Deteksi Virus Corona
GeNose juga telah mendapatkan izin pemakaian darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19, Eko Fajar Prasetyo menyatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan 3.000 unit di akhir bulan Januari dan akan diproduksi sebanyak 1.000 unit setiap bulannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.