Kompas TV regional peristiwa

Akun Dibajak untuk Hina Wafatnya Syekh Ali Jaber, Korban Ambil Jalur Hukum

Kompas.tv - 24 Januari 2021, 10:01 WIB
akun-dibajak-untuk-hina-wafatnya-syekh-ali-jaber-korban-ambil-jalur-hukum
ilustrasi Media sosial Facebook (Sumber: Pixabay.com)
Penulis : Dian Septina

JAKARTA, KOMPAS.TV - Orang tua korban (inisial F) meyakini akun putrinya diretas hingga membuat unggahan penghinaan Syekh Ali Jaber. F juga mengamati warganet yang melayangkan pelecehan, penghinaan hingga perundungan kepadanya.

Rencananya F akan menempuh langkah hukum untuk pihak yang melakukan perundungan sambil mengumpulkan bukti-bukti dan menyerahkannya ke polisi.

Baca Juga: Anak Syekh Ali Jaber: Tiap Ketemu Ayah, yang Ditanya Sudah Shalat

"Banyak orang yang tidak mencari tahu kejadiannya seperti apa sebenarnya, mereka mengunggah foto saya kemudian ditambahi kalimat-kalimat tidak pantas dan melecehkan. Banyak juga yang diarahkan ke saya," kata F kepada wartawan, Sabtu (23/1/2021).

Ia juga ditawari bantuan hukum oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi. F berharap pihak polisi segera bisa mengungkap siapa pelaku di balik penghinaan terkait wafatnya Syekh Ali Jaber.

"Kami mengantongi tangkapan layar si orang terduga pelakunya, karena sebelumnya sempat kami pancing. Sekarang semuanya sudah kami serahkan kepada aparat kepolisian. Semoga cepat terungkap," tutur F.

Baca Juga: Adik Syekh Ali Jaber: Villa Puncak Bukan Miliknya, Jika Temannya Nginap Gratis Itu Dia yang Bayari

Sebelumnya, salah satu akun media sosial di Facebook membuat heboh warganet. Dalam salah satu unggahan akun tersebut menulis kalimat yang dianggap sebagai penghinaan kepada almarhum Syekh Ali Jaber.

Meskipun akun tersebut hilang, tangkapan layar soal kalimat dalam unggahan itu viral dan ramai dibahas warganet. Beberapa di antaranya bahkan menyertakan alamat dari pemilik akun.

Beberapa akun bahkan mengunggah ulang tangkapan layar. Mereka ramai-ramai mencari sosok di balik pengunggah kalimat tersebut.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x