JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG dalam prakiraan cuacanya mengeluarkan peringatan dini akan cuaca ekstrem berupa hujan lebat, sambaran geledek, petir, dan hujan es di sebagian besar wilayah Indonesia hingga 28 Januari nanti.
Untuk itu masyarakat diminta waspada tanah longsor, banjir dan bahkan banjir bandang, terutama di wilayah yang daya dukung tanah dan penyerapan serta aliran airnya rentan.
Peringatan Dini:
Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) hingga 28 Januari dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah
Tanggal 24 Januari 2021: Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua.
Tanggal 25 Januari 2021: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua
Tanggal 26 – 28 Januari 2021: Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan, Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua.
Baca Juga: Cuaca Ekstrim Dengan Curah Hujan Naik 40-80% Hingga Masuk Bulan Maret, BMKG Minta Masyarakat Waspada
Dalam siaran pers BMKG hari Sabtu, (23/01/2021), Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Dr. Ardhasena Sopaheluwakan mengingatkan, La Nina masih terjadi sehingga masyarakat diminta waspada.
"Masyarakat perlu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada Januari-Februari, diharapkan masyarakat selalu mengupdate informasi-informasi dari BMKG. Masyarakat juga perlu mengenali lingkungan sekitar tempat tinggal sehingga dapat mengurangi dampak dari bencana yang dapat datang sewaktu-waktu," tutur Ardhasena.
Walau puncak musim hujan di setiap daerah berbeda-beda, puncaknya didominasi di Januari dan Februari, dan setelah itu Indonesia akan memasuki tingkat fenomena La Nina yang mulai lemah dan Maret-April akan menuju pada kondisi netral.
Baca Juga: Cuaca Buruk Nelayan Paceklik Ikan
Fenomena iklim global La Nina saat ini terjadi akibat adanya anomali suhu air laut di Samudera Pasifik yang mendingin dibandingkan suhu muka air laut di Indonesia yang makin hangat.
Akibatnya terjadi perbedaan tekanan udara dan aliran massa udara yang masif ke wilayah Indonesia. Fenomena La Nina akan berdampak pada meningkatnya curah hujan bulanan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.