JAKARTA, KOMPAS.TV – Alat pendeteksi virus Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM), GeNose, siap dipasarkan.
Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19, Eko Fajar Prasetyo menyatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan 3.000 unit di akhir bulan Januari dan akan diproduksi sebanyak 1.000 unit setiap bulannya.
“Produksi pertama, baru 100 alat. Lalu akhir bulan ini akan merilis 3.000 alat. Nanti tiap bulan, minimal akan memproduksi 1.000 alat,” papar Eko, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).
Hingga kini, GeNose telah digunakan di sejumlah rumah sakit di Yogyakarta dan Jakarta. Di sektor transportasi, alat ini juga telah diaplikasikan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Baca Juga: GeNose Bisa Pangkas Ketergantungan PCR Covid-19 Impor, Ini Alasannya
Alat pendeteksi Covid-19 GeNose C19 ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan akan dipasarkan dengan harga Rp 62 juta.
Dengan harga tersebut, Eko menyebutkan GeNose C19 bisa digunakan untuk 100.000 kali pemakaian.
“Harga alat itu harganya Rp 62 juta, harga eceran tertinggi sebelum pajak. Itu bisa dipakai lebih dari 100.000 kali,” tambahnya.
Rencanya, alat ini akan siap didistribusikan pada pertengahan bulan Februari 2021 mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.