YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak 4 Januari lalu dikategorikan sebagai erupsi efusif. Erupsi jenis ini terbilang lebih aman.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menjelaskan erupsi efusif adalah kondisi di mana magma terbentuk dalam kondisi cair, dan keluar ke permukaan dengan cara mengalir.
Erupsi efusif terbilang relatif lebih aman dibanding erupsi eksplosif, karena magma yang terbentuk lebih kental dan keluar ke permukaan dengan disertai ledakan akibat terjadinya penyumbatan gas.
Meski lebih aman, Hanik Humaida meminta warga tetap waspada karena peningkatan aktivitas vulkanik masih dimungkinkan terjadi.
BPPTKG Yogyakarta menduga penurunan aktivitas vulkanik Gunung Merapi saat ini disebabkan banyaknya rekahan di dalam kantong magma pasca erupsi besar tahun 2010 lalu.
Sementara itu, 121 pengungsi siaga Gunung Merapi dari Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Jumat kemarin meninggalkan posko dan kembali ke rumah masing-masing.
Para pengungsi satu per satu menaiki mobil yang telah disediakan. Para pengungsi ini rara-rata tinggal selama 2,5 bulan berada di posko pengungsian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.