Kompas TV bisnis kompas bisnis

Bahas Masa Depan Film Digital

Kompas.tv - 22 Januari 2021, 11:30 WIB
Penulis : Merlion Gusti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi dan kaum rebahan tahun ini menggenjot kinerja Netflix. 

Generasi butuh hiburan karena stres kebanyakan WFH dan ngurus anak yang SFH pun akhirnya terpuaskan karena kehadiran Netflix. 

Mau nonton serial barat, drama korea, sampai kartun anak-anak semua ada.

Keduanya akhirnya jadi sebuah simbiosis mutualisme. Masyarakat dapat hiburan, Netflix dapat cuan. 

Tapi bukan hanya Netflix, platfor video on demand sejenis Netflix pun ketiban rejeki dengan peningkatan penonton.

Netflix baru saja mengumumkan kinerja mereka, dan ini hasilnya.

Kalau di total sepanjang tahun 2020, total pelanggan Netflix adalah sebesar 203,7 juta orang dari seluruh dunia. 

Total penambahan di 2020 yang mencapai 37 juta orang ini, naik 22 persen kalau dibanding penambahan pengguna Netflix di tahun 2019.

Nah di Q3 sempat turun, namun Q4 melesat lagi karena Netflix banyak merilis serial-serial baru. 

Salah satunya adalah The Queen's Gambit, yang tahun lalu jadi series dengan penonton terbanyak di Netflix.

Keberhasilan ini membuat pendapatan Netflix juga meningkat. Bahkan Netflix yakin tahun ini ga butuh pendanaan eksternal lagi karena sudah BEP.

Industri film digital mulai dilirik, dan diprediksi jadi masa depan bisnis hiburan. Bahkan perusahan film besar seperti Disney pun mau mencuil kue cuan dari industri ini dengan merilis Disney Plus Hotstar. 

Bahkan di Indonesia, 6 bulan setelah rilis, pengguna Disney Plus Hotstar bisa menyalip pengguna Netflix.

Ini berarti ada 20 persen warga dunia yang kini jumlahnya 7,8 miliar, menonton film secara digital.

Sementara di Indonesia, terlebih dengan jumlah pengguna internet yang diprediksi juga akan terus naik.

Disney Hotstar menduduki posisi pertama untuk VOD, disusul Viu, Vidio, baru Netflix.
 
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x