JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan akan membentuk unit komponen cadangan dari masyarakat. Setidaknya unit komponen cadangan pertama ini akan dibuka sebesar 25.000 orang.
Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai unit komponen cadangan yang diambil dari warga sipil?
Jurnalis Kompas TV Aulia Faradina dan Vebry Jems, Kamis (21/1/2021), mewawancarai warga Jakarta secara acak. Ini tanggapannya.
Baca Juga: Kemhan Buka Kuota 25 Ribu Buat Warga Sipil Masuk Komponen Cadangan
"Kalau saya setuju. Alasannya untuk lebih meningkatkan patriotisme atau nasionalisme dan keamanan untuk Indonesia," kata Made.
Made mengaku tertarik untuk mengikuti seleksi komponen cadangan ini. Namun dia ingin tahu terlebih dahulu persyaratan untuk mengikuti seleksinya.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Nadia. Menurutnya program itu sangat baik untuk pemuda Indonesia.
"Setuju banget pastinya. Anak muda indonesia bagus-bagusnya, kayak di Korea. Itu kegiatan positif banget. Pastinya boleh banget kalau ada yang mau ikut, meskipun taruhannya nyawa," tuturnya.
Namun sikap yang berbeda ditunjukkan oleh Nando. Anak muda menganggap komponen cadangan sama dengan wajib militer.
Baca Juga: Warga Sipil Jadi Komponen Cadangan Pertahanan Negara, Akankah Efektif?
"Saya kurang setuju ya, soalnya sama kayak wajib militer," katanya.
Lagipula personel TNI dan Polri, menurut Nando, masih cukup kuat tanpa komponen cadangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.