WASHINGTON, KOMPAS.TV - Salah satu momen yang menarik perhatian dunia dalam pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden adalah ketika penyair kulit hitam Amanda Gorman membacakan puisi berjudul “The Hill We Climb” atau berarti “Bukit yang Kita Daki”. Puisinya memberikan semangat pada AS dan dunia yang tengah melalui masa sulit.
Dalam puisi itu dia menyebutkan, “even as we grieved, we grew”, yang dalam bahasa Indonesia berarti, “bahkan ketika kita berduka, kita (tetap) bertumbuh”. Ucapan ini memberi semangat pada warga AS dan dunia yang tengah menghadapi masa-masa sulit, terutama karena menghadapi perpecahan dan pandemi.
Baca Juga: Wapres AS Kamala Harris Adalah Babak Baru Politik Dalam Negeri Amerika Serikat
Gorman adalah seorang gadis muda berusia 22 tahun. Puisinya mendapatkan referensi dari banyak sumber, mulai dari kitab suci hingga pidato John F. Kennedy dan Pendeta Martin Luther King Jr.
Dengan tegas dia bertanya “Di mana kami dapat menemukan terang dalam bayangan yang tidak pernah berakhir ini?”. Ia menggunakan puisi dan kisah hidupnya sendiri sebagai jawaban.
"Kami tidak merasa siap menjadi ahli waris dari waktu yang menakutkan. Tapi di dalamnya, kami menemukan kekuatan untuk menulis bab baru. Untuk menawarkan harapan dan kebahagiaan untuk diri kita sendiri. "
Membacakan puisi dalam pelantikan Presiden AS merupakan tugas yang luar biasa bagi Gorman. Namun puisinya menuai pujian di seluruh AS.
Baca Juga: Joe Biden dan Kamala Harris Resmi Menjadi Presiden dan Wakil Presiden Baru Amerika Serikat
Setelah dia membacakan puisi itu, mantan ibu negara AS Michelle Obama memujinya. Pujian juga datang dari Oprah Winfrey. Dalam twitternya, Oprah menuliskan “Saya belum pernah lebih bangga daripada saat ini, ketika melihat seorang wanita muda bersinar. Brava! Brava! Amanda Dorman!” ujarnya.
Kemudian puisi ini menjadi trending topic di Twitter dengan tagar #BlackGirlMagic.
Seperti dikutip dari the Associated Press, sejauh ini Gorman merupakan penyair termuda yang membacakan puisi dalam acara pelantikan Presiden AS. Sebelumnya, pada pelantikan Presiden Kennedy pada tahun 1961 juga ada pembacaan puisi yang dibacakan oleh Robert Frost.
Saat membacakan puisi dalam pelantikan Presiden Kennedy, Frost berusia 86 tahun. Dan penampilannya kali itu seperti perpisahan, karena dua tahun setelah itu, Frost meninggal.
Sedangkan Gorman merupakan warga Los Angeles dan pemenang dari lomba Penyair Pemuda Nasional pertama negara itu. Ia baru berusia 22 tahun dan karirnya baru saja beranjak naik dan dua buku pertamanya baru diterbitkan bulan September lalu.
Baca Juga: Tak Disambut Legawa oleh Trump, Biden: “Demokrasi Telah Menang!”
Minggu lalu, ia mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia berencana untuk menggabungkan pesan harapan untuk pelantikan Biden tanpa mengabaikan adanya perselisihan dan perpecahan di AS.
Menurutnya penyerangan yang terjadi ke Gedung Capitol pada 6 Januari lalu oleh pendukung Presiden Trump, memberinya inspirasi untuk menyelesaikan puisi tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.