Kompas TV nasional sosial

Tim Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 Buka Posko Baru di Pulau Lancang

Kompas.tv - 20 Januari 2021, 19:11 WIB
tim-operasi-sar-sriwijaya-air-sj-182-buka-posko-baru-di-pulau-lancang
Tim penyelam membawa serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (Sumber: Screenshot video KOMPAS TV.)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendirikan posko baru di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Langkah tersebut untuk mudahkan pencarian bagian pesawat serta korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan pendirian posko baru ini juga untuk mendukung proses investigasi yang dilakukan KNKT terkait penyebab kecelakaan yang terjadi pada 9 Januari 2021.

Baca Juga: KNKT: Hasil Investigasi Sriwijaya Air SJ182 Bisa Diumumkan 30 Hari Lagi

Menhub juga berharp dengan adanya posko baru ini, koordinasi dalam pencarian cockpit voice recorder (CVR) dapat berjalan dengan lebih baik lagi.

Sejauh ini tim operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 telah menemukan bagian dari CVR yakni pelindung atau body protector dan baterai atau dikenal dengan beacon.

"(Posko Pulau Lancang) ini untuk memudahkan operasi pencarian, dan mengungkap penyebab kecelakaan serta mencegah kejadian yang sama di kemudian hari," ujar Menhub Budi Karya saat menyampaikan laporan pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air  SJ-182 kepada Presiden Joko Widodo di Posko Darurat Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ 128, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (20/1/2020).

Sebelumnya, tim SAR gabungan menemukan perekam data penerbangan atau FDR pada Selasa (12/1/2021).

Baca Juga: Mengenal Pulau Lancang, Tempat Jatuhnya Sriwijaya Air yang Belum Lama Diresmikan

Alat yang merupakan salah satu bagian kotak hitam Sriwijaya Air SJ 182 itu kemudian diserahkan kepada KNKT.

Hingga kini bagian lain dari kotak hitam yaitu memori CVR belum juga ditemukan. Tim gabungan baru menemukan pelindung serta baterai dari CVR.

Hingga penanganan hari ke-12, Basarnas berhasil mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh penumpang, 63 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 bagian potongan besar pesawat.

Kemudian penumpang yang sudah teridentifikasi oleh DVI Rumah Sakit Polri sebanyak 40 identitas dan 27 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x