JAKARTA, KOMPAS.TV – KRI Rigel TNI AL menemukan cekungan berdiameter 40 meter yang diduga akibat benturan keras pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Ditemukannya cekungan tersebut hasil multibeam echo sounder mililk KRI Rigel. KRI buatan Prancis tersebut merupakan kapal survei dan pemetaan yang dapat digunakan untuk pengumpulan data sampai dengan laut dalam.
Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksma TNI Yayan Sofyan menjelaskan tim penyelam telah diterjunkan di lokasi ditemukannya cekungan tersebut.
Baca Juga: Rekaman Bawah Laut Hari ke-10 Pencarian Sriwijaya Air: Penyelam Gali Lumpur
Hal ini untuk mencari puing pesawat serta memori Cockpit Voice Recorder (CVR). Pencarian difokuskan di sekitaran cekungan dengan radius 2 sampai 10 meter.
Selain penyelam, tim operasi SAR Sriwijaya Air juga menurunkan robot operated vehicle atau ROV dari kapal KR Baruna Jaya IV Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Sementara KRI Rigel telah melakukan pencitraan dasar laut untuk memperjelas material yang ada di cekungan.
“Kedalamannya 16 meter, hasil ROV banyak puing pesawat dan jasad ditemukan. Luas wilayahnya 30 kali 30 meter,” ujar Yayan, Selasa (19/1/2021).
Baca Juga: KNKT Selesai Unduh Data FDR Sriwijaya Air PK-CLC
Lebih lanjut, Yayan menjelaskan fokus pencarian di lokasi cekungan sudah dimulai sejak 7.30 WIB, namun sempat terhenti karena cuaca yang buruk.
Pencarian kembali dilanjutkan sekitar pukul 10.00 WIB dan usai sekitar pukul 16.00 WIB.
“(cekungan) mungkin dapat membantu menguak tabir kenapa kejadian ini terjadi. Ini hasil analisa Pushidrosal,” ujar Yayan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.