Kompas TV nasional berita utama

Terkait Banjir, Walhi Kritik Jokowi: Kalau Hanya Salahkan Hujan, Mending Tak Usah ke Kalsel

Kompas.tv - 19 Januari 2021, 18:20 WIB
terkait-banjir-walhi-kritik-jokowi-kalau-hanya-salahkan-hujan-mending-tak-usah-ke-kalsel
Rumah-rumah warga di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimatan Selatan tampak terendam banjir, Sabtu (16/1/2021) (Sumber: bnpb.go.id)
Penulis : Ahmad Zuhad

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan mengomentari langkah Presiden Joko Widodo mendatangi lokasi banjir Kalimantan Selatan.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan Kisworo Dwi Cahyono mengatakan, Jokowi datang hanya untuk menyalahkan hujan karena menyebabkan banjir.

"Presiden Jokowi ke Kalsel kalau hanya menyalahkan hujan dan sungai, mending enggak usah ke Kalsel," kata Kisworo pada Selasa (19/1/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Komentar tajam itu keluar karena menganggap kedatangan Jokowi tak sesuai harapan masyarakat untuk menyelesaikan masalah banjir Kalsel.

Baca Juga: Saat Mobil Rombongan Jokowi Terobos Banjir Kalsel

Kisworo melanjutkan, Jokowi sebagai orang nomor satu Indonesia mestinya bisa membenahi Kalsel yang sedang dalam kondisi darurat.

Menurut Kisworo, Jokowi harusnya memanggil pemilik perusahaan yang telah  merusak lingkungan Kalsel.

"Salah satunya berani memanggil pemilik perusahaan-perusahaan tambang, sawit, HTI (hutan tanaman industri), HPH (hak pengusahaan hutan). Kita dialog terbuka di hadapan rakyat dan organisasi masyarakat sipil," tegasnya.

Banjir Kalimantan Selatan kali ini, tuturnya, adalah tanda provinsi itu sedang dalam kondisi darurat ruang dan bencana lingkungan.

Walhi mencatat, banjir kali ini adalah yang terparah sejak 2006. Banjir besar pernah melanda Kalsel pada 2006. Namun, banjir 2006 tidak sampai merendam 11 kabupaten/kota seperti banjir tahun ini.

Berdasarkan catatan Walhi Kalsel, sekitar separuh provinsi ini dikuasai tambang batu bara dan perkebunan sawit. Tepatnya, tambang menguasai 33 persen dan kelapa sawit menduduki 17 persen wilayah Kalsel.

Baca Juga: Terkait Banjir, Ini 5 Perusahaan Tambang Terbesar di Kalsel

Karena itu, Kisworo mengklaim, pihak Walhi Kalsel tak kaget bencana ekologis ini bisa terjadi dan jadi yang terparah.

Menurut catatan Walhi, banjir kali ini menjadi yang terbesar dan terluas sejak 2006. Banjir besar, kata dia, pernah melanda pada 2006, tetapi tidak sampai merendam 11 kabupaten/kota.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta bantuan untuk segera diberikan kepada korban banjir Kalsel.

“Untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan, terutama berkaitan dengan perahu karet,” kata Jokowi pada Jumat (15/1/2021).

“Saya mengajak kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan pada bencana banjir, longsor karena bulan-bulan ini terjadi peningkatan curah hujan ekstrim,” tambah presiden.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x