Kompas TV regional berita daerah

Kepala Desa Menolak Rapid Test Antigen yang Digelar Untuk Warganya

Kompas.tv - 18 Januari 2021, 22:10 WIB
Penulis : KompasTV Jember

PROBOLINGGO, KOMPAS.TV - Seorang kepala desa di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur menolak tes rapid antigen, yang akan dilakukan oleh tim satgas covid-19 Kabupaten setempat kepada warganya. Penolakan disampaikan melalui rekaman video, yang kemudian beredar luas di grup whatsapp.

Dalam rekaman video itu terlihat Muhammad Saleh, Kepala Desa Banjarsawah Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo menyatakan menolak tes rapid antigen.

Selain berisi penolakan tes rapid antigen, kepala desa meminta warganya segera melapor jika didatangi tim medis satgas covid-19. Namun dalam video itu, kepala desa berpesan agar warga mematuhi protokol kesehatan, utamanya mengenakan masker.

Video yang direkam pada Jumat (15/01) lalu menyebar luas di grup whatsapp sehingga menuai pro-kontra. Setelah diklarifikasi oleh satgas covid-19, kepala desa menyebut ada kesalahan penyampaian dalam unggahan video tersebut.

Muhamad Saleh mengaku video itu dibuat semata-mata untuk mengurangi keresahan warganya yang takut di tes rapid antigen. Pada akhirnya perangkat desa termasuk Kades bersedia dites rapid antigen agar dicontoh warganya.

Baca Juga: Menggalakkan Rapid Test Antigen saat Liburan, Ada Layanan Drive Thru

Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Tegalsiwalan, A’ad Kardono mengatakan tim satgas covid-19 menilai bahwa sikap yang dilakukan kades tersebut merupakan bentuk kepatuhan terhadap pimpinan. Karena selama ini memang tidak ada petunjuk bahwa satgas covid-19 tingkat kecamatan akan menggelar tes rapid antigen massal di perkampungan.

Tes rapid antigen di kabupaten memang digencarkan sejak awal tahun 2021, karena kasus covid-19 terus melonjak.

Hingga Minggu (17/01)  ada 2515 warga terkonfirmasi positif covid-19. Dari jumlah itu, 284 pasien masih dirawat, 2109 pasien dinyatakan sembuh dan 122 kasus berakhir dengan kematian.

 

#KepalaDesa #TesRapidAntigen #Covid-19



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x