Kompas TV internasional kompas dunia

Brasil Setujui Penggunaan Sinovac dan AstraZaneca, Tolak Penggunaan Sputnik V

Kompas.tv - 18 Januari 2021, 03:20 WIB
brasil-setujui-penggunaan-sinovac-dan-astrazaneca-tolak-penggunaan-sputnik-v
Dalam foto dokumentasi 15 Januari 2021 ini, seorang petugas kesehatan akan menyuntikkan vaksin Sinovac dalam masa ujicoba kepada sukarelawan di University Hospital of Brasilia, Brasil. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV - Regulator kesehatan Brasil menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona yang dibuat oleh Sinovac dan AstraZeneca, Minggu (17/1/2021). Keputusan ini memungkinkan negara terbesar di Amerika Latin itu untuk memulai program imunisasi yang telah mengalami penundaan berbulan-bulan karena sengketa politik.

Brasil saat ini memiliki 6 juta dosis vaksin CoronaVac dari Sinovac yang siap didistribusikan dalam beberapa hari mendatang. Selain itu, mereka juga tengah menunggu kedatangan 2 juta dosis vaksin lainnya dari AstraZeneca-Oxford.

Baca Juga: Turki Hanya Perlu Empat Hari Untuk Vaksinasi 700,000 Tenaga Kesehatan

Pada Sabtu malam, regulator kesehatan Brasil Anvisa, menolak aplikasi untuk penggunaan vaksin Rusia Sputnik V, yang diajukan oleh perusahaan Brazil, União Química. Anvisa mengatakan tidak bisa mengevaluasi aplikasi karena tidak memenuhi persyaratan minimum untuk memulai analisis.

Vaksinasi di Brasil dimulai lebih lambat daripada negara tetangganya seperti Argentina dan Chili, meskipun sistem kesehatan masyarakatnya kuat dan telah memiliki pengalaman puluhan tahun dengan kampanye imunisasi.

Proses untuk memberikan dan menyetujui vaksin Covid-19 di Brasil penuh dengan konflik, karena sekutu Presiden Jair Bolsonaro meragukan keefektifan suntikan Sinovac yang didukung oleh saingan politiknya, Gubernur negara bagian Sao Paulo, João Doria.

“Persaingan antara Brasilia dan pemerintah negara bagian menghalangi kerja sama apa pun,” kata Maurício Santoro, profesor ilmu politik di Universitas Negara Bagian Rio de Janeiro seperti dikutip dari the Associated Press.

Baca Juga: Begini Reaksi Tubuh Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya

Pejabat dari pemerintahan Brasil mengatakan kemanjuran klinis CoronaVac hanya sekitar 50%. Namun demikian, otoritas kesehatan global mengatakan vaksin apa pun yang setidaknya memiliki keefektifan 50% akan tetap berguna. Indonesia, China dan Bolivia telah memberikan otorisasi bersyarat untuk CoronaVac.

Meskipun beberapa pejabat di Brasil mendiskreditkan vaksin Sinovac, namun banyak orang di Brasil yang berharap mendapatkan vaksin tersebut.

“Saya dan keluarga berencana untuk divaksinasi,” kata Thiago Salgado, 39, seorang guru music di Brasil.

Vaksinasi oleh pemerintah federal dijadwalkan akan dimulai pada Rabu (20/1/2021). Sedangkan negara bagian Sao Paulo memulai imunisasi pada Minggu, setelah keputusan Anvisa yang menerima kedua vaksin ini.

Baca Juga: Italia Suntikkan 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Dalam Waktu 19 Hari

Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello di Manaus menyatakan, pemerintah Brasil sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang waktu pemberian dosis pertama dan kedua imunisasi agar dapat menjangkau lebih banyak orang dengan cepat.

Pemerintah Brasil memproyeksikan kontrak untuk kedua vaksin minimal sebanyak 354 juta dosis. Jika proyeksi ini tercapai, jumlah tersebut akan cukup untuk mengimunisasi setidaknya 80% orang di Brasil.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x