Kompas TV internasional kompas dunia

Jajak Pendapat AS: Mayoritas Warga AS Tidak Ingin Trump Menjabat Lagi

Kompas.tv - 17 Januari 2021, 09:55 WIB
jajak-pendapat-as-mayoritas-warga-as-tidak-ingin-trump-menjabat-lagi
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang akan berakhir masa jabatannya 20 Januari nanti. Jajak pendapat baru dari Washington Post/ABC News pada 15 Januari 2021 menunjukkan adanya krisis pada warisan kepemimpinan Trump di hari-hari terakhirnya masa jabatannya. Banyak warga AS tidak menyetujui tindakannya saat dia bersiap keluar dari Gedung Putih. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo

WASHINGTON, KOMPAS.TV -  Mayoritas orang Amerika Serikat (AS) menilai Presiden Donald Trump setidaknya menanggung sebagian tanggung jawab atas serangan minggu lalu di Capitol Hill, dan tidak ingin Trump mencalonkan diri lagi.

Jajak pendapat baru dari Washington Post/ABC News juga menunjukkan adanya krisis pada warisan kepemimpinan Trump di hari-hari terakhirnya masa jabatannya. Banyak warga AS tidak menyetujui tindakannya saat dia bersiap keluar dari Gedung Putih.

Melansir Daily Mail, Kompas.com melaporkan, pada Jumat (15/01/2021), berdasarkan jajak pendapat itu, tujuh dari 10 orang mengatakan Trump memiliki andil atas kerusuhan di Gedung Capitol, yang menewaskan lima orang dan meninggalkan jejak kehancuran di seluruh gedung.

Baca Juga: Pesan Pilu Napi Terakhir yang Dieksekusi Mati Era Donald Trump, Bersikeras Dirinya Tak Bersalah

Partai Demokrat mendakwa pencopotan Trump dari jabatannya untuk kedua kalinya minggu ini. Kali ini, dia dituduh melanggar sumpah jabatannya dengan menghasut massa.

Sebanyak 56 persen dari Kongres ingin mencegah Trump mencalonkan diri lagi. Jika Trump dinyatakan bersalah oleh Senat, dia tidak akan diizinkan untuk mencari masa jabatan lain di kantor federal.

Jajak pendapat mengungkapkan orang AS sepakat pada satu area, yaitu mereka yakin serangan Rabu lalu di Gedung Capitol adalah salah.

Sembilan dari 10 orang Amerika menentang serangan itu. Sementara hanya delapan persen yang mendukungnya.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, 50 Negara Bagian AS Bersiap untuk Hadapi Protes Bersejata

Sementara itu, 54 persen mengatakan Trump harus dituntut secara pidana atas perannya dalam menghasut kerusuhan.

Trump, di depan massa pendukungnya sebelum pemberontakan, mendesak pendukungnya yang hadir untuk mengarah ke Gedung Capitol.

Jajak pendapat menemukan 66 persen masyarakat setuju bahwa Trump tidak bertanggung jawab atas pernyataannya sejak pemilihan presiden 2020 berjalan. Yaitu dengan secara salah mengklaim bahwa dia menang dan jabatan presiden dicuri darinya.

Baca Juga: Bos Twitter Dukung Pembekuan Akun Donald Trump, Akui Gagal Promosikan Percakapan Sehat

Sementara terkait kinerja selama empat tahun pemerintahan Trump, sebanyak 38 responden menunjukkan kepuasan. Sedangkan sebanyak 60 persen tidak menyetujui kinerjanya.

Trump yang harus meninggalkan Gedung Putih pada Rabu (20/01/2021), masih menghadapi pemakzulan kedua kalinya. Ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah AS.

Senat akan mempertimbangkan dakwaan pemakzulan terhadap presiden ketika para senator kembali ke Washington DC pada 19 Januari.

Sidang diperkirakan akan menghabiskan hari-hari awal kepresidenan Joe Biden.

Baca Juga: Inilah Agenda Aksi Joe Biden di Hari-Hari Pertama Sebagai Presiden Amerika Serikat

Untuk mendakwa Trump, mayoritas dua pertiga diperlukan untuk menghukumnya. Artinya setidaknya harus ada 17 Senat Republikan yang memutuskan dia bersalah untuk menambah jumlah anggota senat Partai Demokrat.

Trump, sementara itu, akan mengadakan acara perpisahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Pangkalan Bersama Andrews pada pagi hari pelantikan Biden. Lalu akan meninggalkan kota sebelum penggantinya mengambil sumpah jabatan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x