MAMUJU, KOMPAS.TV- Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Kamis dan Jumat (14-15/1/2021) mengakibatkan jatuhnya korban jiwa meninggal dan luka-luka.
Ratusan rumah dan bangunan pun runtuh serta ribuan warga mengungsi ke daerah aman.
Berdasarkan data per 16 Januari 2021 pukul 02.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat.
Baca Juga: Gempa Mamuju-Majene, Saluran Komunikasi Masih Terputus
Sedangkan di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan.
“Serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian. Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan,” jelas Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB seperti dikutip dari laman bnpb.go.id, Sabtu (16/1/2021).
Selain itu, kata Raditya, korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.
Baca Juga: Gempa Majene, 10 Ribu Warga Mengungsi ke Daerah Ketinggian Demi Hindari Tsunami
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta beroordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.
“Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam. Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan,” papar Raditya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, guna mencegah potensi penularan Covid-19 pada lokasi terdampak bencana, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pcs dan masker kain 20.000 pcs.
Baca Juga: Update: 42 Orang Meninggal Dunia di Gempa Mamuju Sulawesi Barat
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.
“Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan,” tegas Raditya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.